Genre : Comedy, Romance | Negara: Chinese |
Persahabatan
antara pria dan wanita yang terjalin cukup lama terkadang akan menimbulkan rasa
di antara keduanya. Namun, seringkali perasaan ini dipungkiri dan terjebak
dalam zona persahabatan. Selain itu, rasa suka yang muncul saat kita masih
belia akan menjadi rasa yang biasanya hanya menjadi “cinta monyet”. Amat jarang
bagi seseorang untuk dapat bertahan begitu lama menyukai seseorang berpuluh –
puluh tahun dan berjuang agar orang tersebut menyukainya. Hal ini tidak berlaku
bagi Chen Xiao Xi yang memilih untuk bertahan dan menyukai Jiang Chen temannya dari
kecil dan sekaligus tetangganya.
Xiao Xi diam - diam mengamati Jiang Chen |
Chen Xiao Xi adalah seorang remaja SMA yang menyukai Jiang Chen sejak masa kanak – kanak. Namun Jiang chen lebih memilih untuk menunjukkan sikap dingin terhadap Xiao Xi dan berpura – pura tidak mengetahui perasaan Xiao Xi terhadapnya. Padahal perasaan tersebut terlihat jelas dari segala gelagat dan tingkah laku Xiao Xi terhadap Jiang Chen. Kisah cinta dan perjuangan Xiao Xi tidaklah mudah. Jiang Chen yang merupakan siswa paling pintar di SMA nya ini membuat dirinya sulit untuk digapai. Sedangkan Xiao Xi sendiri merupakan anak yang peringkatnya paling belakang tidak hanya di kelas bahkan di sekolah tersebut.
Jiang
Chen menjadi murid kesayangan dari para gurunya dan terdapat seorang siswi teladan
lainnya yang juga menyukai Jiang Chen yaitu Li Wei. Li Wei merupakan murid
terpintar kedua setelah Jiang Chen, sehingga para guru sering sekali membuat
mereka melakukan beberapa kegiatan bersama. Li Wei juga sering bertanya kepada
Jiang Chen terkait dengan pelajaran. Hal ini yang membuat keduanya terkesan
akrab dan dekat.
Li Wei yang selalu berusaha mendekati Jiang Chen |
Jiang
Chen mulai merasa khawatir dan cemburu ketika seorang siswa baru masuk ke
sekolah mereka. Wu Bosong seorang atlet renang yang baru saja pindah ke sekolah
mereka langsung dekat dengan Xiao Xi. Wu Bosong memanggil Xiao Xi dengan
sebutan “Da Ge” atau kakak besar, karena pada awal pertemuan mereka di taman,
Xiao Xi mengatakan bahwa dia adalah kepala gangster di sekolah tersebut.
Ternyata Wu Bosong memiliki perasaan suka terhadap Xiao Xi dan tidak segan – segan
untuk menunjukkan perhatiannya kepada Xiao Xi. Namun, karena keluguan dari Xiao
Xi dan rasa suka amat besar terhadap Jiang Chen, Xiao xi tidak menyadari rasa
suka Wu Bosong kepadanya.
Pertemuan pertama Xiao Xi dan Wu Bosong |
Kedekatan Xiao Xi dan Wu Bosong |
Suatu
ketika Jiang Chen, Wu Bosong, Xiao Xi, Lin Jing Xiao, Lu Yang pergi ke sebuah tempat
dimana Lu Yang akan mengambil hadiah atas undian yang diikutinya. Namun
ternyata undian tersebut palsu, tempat yang mereka datangi hanyalah sebuah sekolah
kosong yang tidak lagi digunakan. Hari pun semakin gelap dan membuat mereka
memutuskan untuk menginap di tempat kosong tersebut. Mereka melakukan sebuah
permainan dimana menuliskan sesuatu di dalam sebuah kertas dan menukarnya satu
sama lain. Xiao Xi mendapatkan sebuah kertas yang berisikan pernyataan cinta “aku
menyukai Xiao Xi”. Xiao Xi sangat senang menerima kertas tersebut dan mengira
kertas tersebut adalah kertas yang di tulis Jiang Chen. Padahal kertas itu
ditulis oleh Wu Bosong.
Ketika mereka menulis rahasia di kertas |
Xiao Xi mendapatkan kertas bertuliskan "Wo Xihuan Xiaoxi" |
Setelah
kejadian malam itu, Wu Bosong makin perhatian dan menunjukkan rasa sukanya terhadap
Xiao Xi. Namun, Xiao Xi makin menjadi dan menunjukkan rasa sukanya kepada Jiang
Chen. Sikap Jiang Chen tetap dingin dan bahkan terlihat makin dekat dengan Li Wei
membuat Xiao Xi mulai merasa ragu atas perasaannya. Terlebih lagi dirinya telah
menyatakan perasaannya terhadap Jiang Chen, tetapi perlakukan Jiang Chen
seperti sama sekali tidak menghargai perasaannya. Puncaknya adalah ketika Xiao
Xi tidak sengaja melihat Jiang Chen berpelukan dengan Li Wei di dalam hutan. Padahal
di tempat itu Xiao Xi sudah menyiapkan acara kembang api untuk pernyataan cintanya
kepada Jiang Chen.
Li wei yang memeluk Jiang Chen |
Xiao Xi yang melihat mereka berpelukan |
Lika
liku kisah cinta mereka disajikan dalam 24 episode. Kisah dan alur cerita yang
disampaikan cukup bervariasi dan mudah untuk dipahami. Kejadian yang digambarkan
juga amat erat dengan kehidupan nyata kita. Sehingga serial ini merupakan
serial yang ringan untuk di tonton. Pada 24 episode tersebut tidak serta merta
hanya menyampaikan kisah dan lika – liku cinta antara Jiang Chen dan Xiao Xi
saja. Namun juga, mengisahkan terkait dengan kisah cinta sahabat, Lu Yang dan
Lin Jing Xiao. Dimana Lin Jing Xiao pernah suka dengan dokter di sekolahnya,
tetapi Lu Yang menyukai Lin Jing Xiao. Terdapat juga kisah konflik yang terkait
dengan keluarga, seperti perselingkuhan, tekanan keluarga, perceraian. Bahkan
juga ada yang terkait dengan Kesehatan mental dari pemainnya. Beberapa kisah
tersebut dirangkai menjadi satu kesatuan cerita yang tidak saling tumpang tindih,
tidak juga menghilangkan/membiaskan kisah utama dari serial ini.
Akting para pemerannya juga patut diacungi jempol. Pemilihan pemeran yang menurut penulis amat sesuai dengan gambaran peran yang digambarkan. Terutama Jiang Chen yang digambarkan cool, tetapi tetap terlihat natural. Sikap dingin yang digambarkan tidak serta merta hilang ketika Jiang Chen menunjukkan perhatiannya kepada Xiao Xi.
Pada
serial ini Penulis amat menyukai interaksi antar pemainnya yang saling
mendukung antar satu sama lain. Persahabatan antar kelima orang tersebut meski
diwarnai dengan rasa kompetisi dan perselisihan. Persahabatan mereka tetap bertahan
lama dan interaksi kelimanya terlihat natural. Penulis juga menyukai adegan
ketika Jiang Chen akhirnya mulai terbuka dan mengutarakan perasaannya, kekhawatirannya
dan memperjuangkan apa yang patut diperjuangkan.
Persahabatan kelimanya ketika SMA |
Jiang Chen mengungkapkan perasaannya |
Sedangkan
untuk hal yang penulis tidak terlalu suka adalah pada serial ini, Xiao Xi digambarkan
pertama kali sebagai anak yang tidak terlalu berbakat dalam pelajaran, tetapi
memiliki bakat yang luar biasa dalam hal menggambar. Namun, bakat tersebut
tidak terlalu diperlihatkan, bahkan lebih banyak menunjukkan bahwa Jiang Chen
merupakan anak yang pintar. Kegiatan menggambar yang dilakukan hanya ketika Xiao
Xi menggambarkan kisahnya dan Jiang Chen di buku journalnya. Selebihnya tidak
terlalu terlihat. Bakat menggambar Xiao Xi hanya di tunjukkan pada episode
mendekati akhir, tetapi juga tidak terlalu menjadi sorotan.
Dari
serial ini pastinya yang dapat kita jadikan pelajaran adalah bentuk
persahabatan mereka yang kompak, saling mendukung, dan tidak saling menjatuhkan.
Bagaimana mereka saling memaafkan satu sama lain. Selain itu, pelajaran lainnya
adalah bagaimana kita harus menghargai apa yang kita miliki saat ini. Jujurlah
pada hati dan perasaan kita sendiri. Jangan pernah menyia-nyiakan apa yang kita
miliki. Karena ketika sesuatu itu menghilang, pada saat ini lah kita akan
mengetahui pentingnya sesuatu tersebut.
Bagi
kamu para sineas yang menyukai kisah – kisah romantis yang ringan. Penulis
merekomendasikan serial ini untuk menjadi salah satu serial yang mungkin bisa
masuk dalam list serial yang wajib kamu tonton.
***
My rate : 9/10
0 Komentar