A Tale of Two Sisters (Original
title: Janghwa, Hongryeon)
| 2003 | 1h 54m
Genre :
Drama, Mystery, Horror| Negara: Korea|
Director: Jae-woon Kim | Writers:
Jae-woon Kim
Pemeran: Im Soo-Jung, Moon Geon-young, Yum Jung-ah, Kim Kap-soo dll
IMDB : 7.1/10
A tale of two sisters
adalah sebuah cerita psikologi horor yang terinspirasi dari sebuah cerita
rakyat pada masa Dinasti Joseon yang berjudul Janghwa Hongryoun jeon. Cerita
rakyat itu sendiri mengisahkan tentang dua orang putri yang mendapatkan seorang
ibu tiri yang sangat jahat dan terus menyiksa mereka tanpa sepengetahuan dari
ayah mereka. Cerita ini telah diadaptasi ke beberapa film salah satunya adalah
A Tale of Two Sisters.
Film dibuka dengan
sebuah adegan misterius dimana seorang wanita dibawa ke ruangan di sebuah rumah
sakit jiwa dan terjadilah percakapan antara dokter dan wanita tersebut yang
ternyata adalah Soo mi (Im Soo Jung). Saat itu dokter menanyakan beberapa hal
dan menunjukkan foto keluarganya, tetapi tidak ada jawaban atau respon apapun
dari Soo Mi.
Sooyeon dan Soo mi di pinggir danau
Ayah Soo Mi (Kim Kap
Soo) membawanya untuk pulang kembali ke rumah. Soo Mi terlihat mulai membaik
dan kembali ceria saat bersama adiknya, Soo Yeon (Moon Geon Young). Karena
telah pergi dalam waktu yang cukup lama, mereka mulai untuk menjelajahi kembali
dan mencoba menikmati suasana rumah mereka. Namun, kedamaian itu tidak bertahan
lama, saat mereka di sambut oleh Ibu Tiri mereka saat memasuki rumah tersebut.
Eun Joo (Yum Jung-ah)
adalah ibu tiri dari mereka berdua. Eun Joo menunjukkan sikap yang mencoba
untuk mengambil hati keduanya dengan menyapa mereka secara ramah. Namun, respon yang ditunjukkan oleh Soo Mi
dan Soo Yeon mengindikasikan bahwa Eun Joo tidaklah sebaik itu. Soo Yeon
terlihat amat takut dengan keberadaan Eun Joo. Kejadian aneh dan ketegangan pun
terus terjadi setelah kepulangan Soo mi dan Soo yeon.
Luka batin
yang tak akan dapat diobati
Berbeda dengan luka
fisik yang dapat terlihat dengan jelas dan dapat dengan mudah diketahui
penyebab dan obatnya, Luka batin adalah sebuah luka yang seringkali tanpa kita
sadari ada dalam diri kita. Luka batin biasanya terjadi akibat tekanan yang
besar atau kejadian negatif yang terjadi pada masa lalu dan tentunya
menimbulkan emosi negatif yang mendalam dan membekas.
Eun Joo menunjukkan rasa
tidak sukanya dengan kehadiran Soo Mi dan Soo yeon di rumah tersebut terlebih
dengan sikap ayahnya yang menjadi dingin terhadapnya. Ketegangan dan konflik
terus terjadi terutama antara Soo Mi dan Eun Joo. Berbeda dengan Soo Mi, Soo
yeon lebih pendiam dan lebih tidak berani untuk melawan Eun Joo karena
traumanya. Sehingga Soo Mi harus terus menerus menjaga Soo Yeon dari siksaan
Eun Joo.
Soo Mi menemukan foto - foto lama dan barang - barang ibunya di sebuah gudang tak jauh dari rumahnya. Dari foto - foto tersebut Soo Mi mengetahui Eun Joo yang sebelumnya bekerja sebagai perawat ibunya ternyata sudah lama dekat dengan ayahnya. Bahkan sebelum ibunya meninggal dunia, interaksi antara keduanya sudah amat akrab. Hal ini yang akhirnya menjadi Luka Batin dalam diri Soo Mi dan Soo Yeon dan dasar kebencian mereka yang terus terpancar kepada Eun Joo.
Ayah Soo Mi seakan tidak mengetahui luka batin yang dirasakan oleh Soo Mi akibat kenyataan yang diketahui Soo mi bahwa ayahnya telah menghianati ibu mereka. Hal ini karena Soo mi juga tidak menyatakan secara gamblang apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya. Kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh ayahnya, soo mi memilih untuk memendam perasaannya dan tidak peduli dengan apapun yang ayahnya lakukan di dalam keluarga tersebut.
"From now on, anything that happens here, all the filthy things you brought here, be responsible for them
Film ini memiliki jalan
cerita yang amat unik. Pada awal cerita memang berjalan agak lambat, karena
digunakan untuk membangun pondasi dari cerita itu sendiri. Tokoh dimunculkan
secara bertahap juga membantu dalam membangun kondisi dan situasi dari cerita.
Sehingga cerita terbangun dengan baik dan membuat penonton merasakan emosi yang
terus naik hingga saat cerita mencapai klimaksnya.
Konflik yang terjadi
antara pemain juga terlihat apik. Tidak hanya konflik antar pribadi tetapi juga
konflik yang terjadi di dalam diri masing - masing pemain. Sehingga memang
berhasil membawa film ini masuk dalam kategori psikologi misteri.
Penulis patut untuk
diacungi jempol karena telah menciptakan sebuah cerita yang sulit untuk ditebak
dan diprediksi, meskipun ada beberapa detail kecil yang menjadi kunci menuju
akhir cerita. Namun, penonton tetap akan dikejutkan dengan plotwist yang
terjadi di dalam cerita tersebut karena di luar perkiraan.
Pemeran utama dalam film
ini adalah Im Soo Jung yang berperan sebagai Soo Mi. Namun, semua pemeran dapat
menunjukkan peran yang optimal dan maksimal dalam memerankan masing - masing
karakternya. Masing - masing menunjukkan totalitasnya dan dapat membangun
karakternya dengan baik dari segi ekspresi, akting, intonasi, yang tidak
terlihat tumpang tindih ataupun menjadi gap antar pemain.
Namun, masih terdapat
beberapa kekurangan dari kacamata saya yang saya temukan dalam film ini yang
mungkin bisa membuat film ini harusnya bisa lebih maksimal. Sesuai dengan
genrenya yaitu psikologi, horor, dan drama. Dari segi drama dan psikologi, film
ini saya rasa cukup menang di genre ini. Malahan bumbu horor yang ditampilkan
menjadi celah bagi film ini.
Sosok hantu yang muncul dalam film |
Emosi yang terbangun dari
peran dan konflik yang muncul seakan terjatuh saat adegan horor tersebut
ditampilkan. Seakan menjadi film yang setengah - setengah, karena efek horornya
pun tidak terlalu memberikan makna yang berarti di dalam film ini. Meskipun
mungkin penulis ingin mem-visualisasikan rasa bersalah yang dirasakan oleh
pemain dengan sosok yang "menghantui" dalam wujud simbol berupa hantu
yang sebenarnya.
Selain itu, ayah Soo Mi
diciptakan dengan profesi sebagai seorang dokter dimana dapat kita lihat dari
foto yang ditemukan oleh Soo Mi. Namun, sikap dan tindakannya dalam menangani
serta menghadapi Soo Mi tidak seperti seorang yang paham mengenai dunia
kedokteran dan dunia medis. Sebab dirinya tidak dapat memahami psikologi dari
anaknya sendiri. Bahkan lebih seperti orang biasa pada umumnya yang malah
terlihat bingung cara menghadapi Soo Mi.
Secara keseluruhan film
ini dapat saya beri nilai 8 dari 10 dan patut untuk ditonton. Pastinya menurut
saya tidak akan menyesal ketika menonton film ini.
Terdapat beberapa hal yang
dapat kita jadikan pelajaran. Saat sebuah tragedi terjadi di dalam kehidupan
dan diri seseorang, akan menimbulkan berbagai macam rasa seperti rasa bersalah,
sedih, trauma, dll. Ketika berbagai macam rasa tersebut tidak terobati, maka
akan menjadi sebuah luka batin yang nantinya mempengaruhi dirinya dalam
menjalani kehidupannya.
Sebuah trauma yang
terjadi pada diri seseorang dapat menghancurkan dirinya sendiri, bahkan membuat
orang tersebut membangun sebuah tembok pelindung yang kuat agar tidak lagi dapat
disakiti. Hal ini pastinya tidak akan berujung baik. Maka perlu bagi kita agar
dapat memahami luka batin kita masing - masing dan mencoba untuk dapat menerima
luka tersebut, serta mengobatinya. Berikan penanganan yang tepat agar tidak
menjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
(aluna)
0 Komentar