L.DK | 2014 | 1h 53m
Genre : Comedy, Drama,
Romance| Negara: Jepang
Director: Taisuke
Kawamura | Writers: Ayu
Watanabe, Yûko Matsuda
Pemeran:
Kento Yamazaki, Ayame Goriki, Rei Okamoto, dll
IMDB : 6.1/10
My Rate : 6.5/10
Aoi harus
terpaksa tinggal bersama dengan Shuusei, karena kecerobohan Aoi yang merusak
pendeteksi asap di kamarnya dan membuat seluruh kamarnya basah. Apakah yang
akan terjadi dengan keduanya?
Perasaan adalah suatu hal yang sulit
untuk dimengerti. Aoi (Ayame Goriki) sama sekali tidak memiliki ketertarikan
terhadap Shuusei (Kento Yamazaki) yang merupakan pria tertampan dan idola di
sekolahnya. Saat itu adegan dibuka dengan kejadian dimana Moe (Rei Okamoto),
sahabat karib Aoi, menyatakan cintanya kepada Shuusei. Dengan mengumpulkan
keberaniannya dan dukungan dari Aoi, Moe menyatakan cinta di tengah sekolah dan
mendapatkan penolakan dengan kata - kata kasar.
Aoi menghadang Shuusei |
Aoi yang melihat temannya
diperlakukan dengan kasar merasa tidak terima. Aoi menghadang Shuusei di atas
tangga, dengan maksud memarahi atau melabrak Shuusei. Namun, sikap Shuusei yang
flamboyan malah coba untuk menggoda Aoi. Aoi kaget dan tidak sengaja
mendorongnya jatuh dari tangga yang mengakibatkan Shuusei terluka.
Aoi menggendong Shuusei saat pulang |
Shuusei mengalami cidera pada tangan
dan kakinya dan meminta Aoi untuk mengantarnya pulang. Aoi menggendong dan
menopang Shuusei hingga sampai ke rumahnya. Dengan perjalanan yang tidak mudah
untuk dijalani. Sebuah kejutan lain muncul, saat Aoi mengetahui bahwa Shuusei
ternyata tinggal di rumah yang sama dengannya dan kamar di seberang kamarnya.
Selanjutnya Aoi membantu Shuusei
untuk membersihkan kamarnya dan membuat masakan sebagai bentuk tanggung
jawabnya. Namun, saat Aoi memasak, Shuusei terus menggodanya dengan mendekatkan
pipinya ke Aoi saat bertelanjang dada. Aoi menjadi hilang konsentrasi dan tidak
sengaja menuangkan minyak terlalu banyak ke dalam wajan panas. Api tinggi
muncul dari wajan tersebut yang menyebabkan indikator asap aktif dan air keluar
membasahi seluruh kamar.
Aoi dan Shuusei kaget saat api membesar |
Pemilik rumah datang dan mendapati
kamar yang basah kuyup. Kamar perlu dilakukan perbaikan dan memakan waktu
sekitar satu bulan. Tiba - tiba Shuusei mengatakan, sementara selama perbaikan
dirinya akan tinggal di kamar Aoi. Aoi tinggal sendiri di Jepang, sedangkan
keluarganya telah pindah ke China. Aoi memilih menetap di Jepang karena dirinya
telah tahun terakhir sekolah dan ingin bersama dengan sahabatnya, Moe. Sehingga
keputusan Shuusei ini pastinya membuat Aoi kaget. Namun, tidak ada bantahan
dari dirinya.
Interaksi keduanya semakin intens
karena mereka tinggal bersama. Aoi berusaha menyembunyikan fakta bahwa mereka
tinggal bersama, agar tidak ada orang yang tau. Aoi khawatir hal tersebut akan
mengganggu sekolahnya, setelah dirinya mendengar berita bahwa ada seorang
temannya di DO dari sekolah mereka karena ketahuan tinggal bersama dengan
pacarnya. Namun, Shuusei senang menggodanya dan beberapa kali hampir ketahuan.
Shuusei mengajak temannya, Kato,
tanpa sepengetahuan Aoi. Sehingga membuat dirinya harus keluar dari kamarnya.
Aoi pun bertemu dengan Sanjo, seorang pria yang tinggal di dekat Aoi dan
bekerja di sebuah café. Sanjo sudah sangat lama menyukai Aoi, tetapi Aoi yang
tidak pernah jatuh cinta tidak peka dengan perasaan Sanjo. Sanjo selalu mencoba
untuk dekat dengan Aoi dan menolongnya disaat membutuhkan. Sanjo yang tidak
tahu bahwa Aoi tinggal bersama pria pun datang ke tempat tinggal Aoi, yang
akhirnya membuat Aoi panik.
Berjalan beberapa waktu, rahasia
mereka tetap terjaga. Hingga suatu ketika, Moe memergoki mereka saat akan
menjemput Aoi ke sekolah. Namun, Moe tidak mengetahui bahwa Shuusei tinggal di
kamar yang sama dengan Aoi. Dirinya hanya tahu bahwa mereka tinggal di satu
rumah yang sama.
Rahasia Kecil Shuusei
Saat itu mereka melakukan BBQ
bersama - sama. Semua orang ikut termasuk Sanjo dan Moe. Pada saat BBQ
tersebut, kakak dan mantan pacar Shuusei yang juga merupakan teman masa
kecilnya, Satsuki hadir di tengah - tengah mereka. Moe dan Aoi pun kaget saat
mengetahui bahwa Satsuki adalah mantan pacar Shuusei.
Satsuki yang dating saat acara BBQ |
Satsuki tidak menyukai Aoi, karena
dirinya tahu bahwa Aoi tinggal di rumah yang sama dengan Shuusei. Selama BBQ
berlangsung, Satsuki terus memperhatikan Aoi dan merasa bahwa Aoi menyukai
Shuusei. Satsuki mengingatkan janji Shuusei kepadanya dahulu. Satsuki juga
mengatakan kepada Aoi bahwa percuma jika mencintai Shuusei.
"sia-sia saja kau mencintainya"
Sikap dingin Shuusei makin lama
makin menghangat. Interaksi antara Shuusei dan Aoi juga semakin dekat. Bahkan
mereka pergi ke taman bermain bersama. Benih - benih cinta sepertinya sudah
muncul di antara mereka. Aoi pun menyatakan kepada Moe, bahwa dirinya menyukai
Shuusei. Setelah mendapatkan restu dari Moe, Aoi mencoba untuk menunjukkan
perasaannya kepada Shuusei.
Apakah perasaan Aoi akan bersambut
dengan segala halangan dari rahasia Shuusei yang tidak diketahuinya?
Film ini diadaptasi dari sebuah
manga karya Ayu Watanabe dengan Judul Bessatsu Friend tahun 2009. Mengangkat
tema yang menurut saya seperti tema tema teenlit pada umumnya, dimana seorang
gadis jatuh cinta dengan seorang pria yang terkesan "bad boy". Namun,
dari segi cerita sebenarnya cukup apik. Didukung dengan aktor dan aktris yang
berakting cukup baik serta ekspresif. Editing dan visual, serta pemilihan sound
juga cukup apik dan mendukung tiap adegan.
Aoi mengenakan kompres demam |
Namun, ada beberapa adegan yang
kurang masuk akal. Sebagai contoh dimana terdapat adegan dimana Shuusei memukul
kepala Aoi saat akan pergi. Ternyata saat itu Shuusei memasangkan kompres di
kepala Aoi. Anehnya kompres terpasang dengan rapi, padahal Shuusei memukul asal
- asalan dan ada juga Aoi memiliki poni. Hal yang tidak masuk akal bisa
memasang kompres dengan rapi di kondisi seperti itu.
Salah satu yang aneh lagi, saat Aoi
memukul kakak Shuusei karena menciumnya. Wajah kakak Shuusei sampai memar,
seperti ditonjok oleh seseorang. Sedangkan Aoi hanya memukul atau menamparnya
saja. Bayangkan bagaimana kekuatan seorang Aoi jika bisa membuat seseorang
memar seperti itu.
Saya belum pernah membaca manga dari
film ini dan hanya mencoba untuk menganalisa dari film ini. Menurut saya,
cerita yang coba ditampilkan dalam film ini kurang meninggalkan kesan di
penonton. Adegan dan cerita kurang mengalir, adegan banyak yang terasa lompat -
lompat atau terlalu singkat. Seperti potongan - potongan cerita yang kemudian
dikumpulkan menjadi satu. Hal ini juga yang membuat konflik yang ada menjadi
kurang kuat dan setengah - setengah.
Karakter dari masing - masing tokoh
juga kurang kuat dan kadang tidak konsisten. Shuusei yang digambarkan di awal
sebagai seorang yang dingin terhadap semua wanita di sekolahnya, mendadak
menjadi tidak enggan untuk berinteraksi dengan Aoi dan menggodanya. Aoi yang
tahu bahwa dirinya adalah seorang wanita, tidak menunjukkan sedikit pun
penolakan saat Shuusei ingin tinggal bersamanya.
Banyak juga ketidakjelasan atau
pertanyaan yang timbul selama saya menonton film ini. Salah satunya, rahasia
hubungan antara kakak Shuusei dan Satsuki yang tidak dijelaskan dengan baik.
Adapun hubungan sanjo dan perasaannya yang hanya diperlihatkan sedikit. Menurut
saya, film ini masih bisa di eksekusi dengan lebih baik lagi.
Adapun pelajaran yang dapat kita
ambil dari film ini adalah cinta dan obsesi adalah dua hal yang berbeda. Jangan
sampai obsesi kita terhadap seseorang membuat mereka terluka atau menghalangi
kebahagiaan orang tersebut. Kita harus bisa memahami diri kita sendiri agar
bisa mencintai seseorang dengan baik.
Secara keseluruhan film ini, masih
cukup baik dan menarik untuk ditonton. Jika kamu suka dengan cerita yang
ringan, silahkan coba untuk menonton film ini.
(aluna)
0 Komentar