Bride Wars| 2009|1h 29m
Genre : Comedy, Romance| Negara: US
Director: Gary Winick | Writers: Greg DePaul,
Casey Wilson, June Diane Raphael
Pemeran: Kate Hudson, Anne
Hathaway, Candice Bergen, dll
IMDB : 5.5/10
My Rate : 8/10
Liv dan emma harus menghadapi konflik
yang dashyat dalam persahabatan dan hubungan dengan pasangannya saat waktu
pernikahan mereka semakin mendekat.
Sinopsis
20 tahun yang lalu, Liv (Kate Hudson)
dan Emma (Anne Hathaway) bersama dengan ibu mereka sedang melakukan jamuan
minum teh di Palm Court - The Hotel Plaza. Bersamaan dengan keberadaan mereka
di sana, sebuah pernikahan sedang dilakukan di tempat tersebut. Sebuah
pernikahan dan resepsi yang begitu indah. Sejak saat itu impian terbesar Liv
dan Emma adalah melakukan pernikahan di The Hotel Plaza pada bulan Juni.
20 tahun berlalu, Liv dan emma telah
tumbuh besar menjadi wanita yang cantik dan mereka masih bersahabat. Suatu hari
mereka hadir di acara pernikahan salah satu teman wanita mereka bersama dengan
pasangan masing - masing. Tibalah pada sesi pelemparan bunga pengantin. Liv dan
Emma mengatakan mereka tidak benar - benar berharap untuk mendapatkan bunga
tersebut. Namun, berkebalikan dengan hati mereka dimana dapat terlihat jelas di
ekspresi wajah keduanya saat mereka dengan totalitas ingin mendapatkan bunga
tersebut.
Liv dan emma berusaha mendapatkan buket bunga |
Liv yang saat ini bekerja sebagai
pengacara atau penasehat hukum memiliki karir yang cemerlang. Dirinya amat di
handalkan di kantornya. Sedangkan Emma bekerja sebagai seorang guru SMP dan
memiliki rekan kerja yang menjengkelkan. Namun, keduanya tetap hidup dengan
bahagia dan mendukung satu sama lain.
Suatu hari saat Liv dan Emma berada di
rumah Liv, mereka tidak sengaja melihat sebuah kotak cincin di bawah tumpukan
baju di lemari. Mereka pun langsung mengambil kesimpulan bahwa pacar Liv,
Daniel (Steve Howey) akan melamarnya segera. Liv mengabarkan kabar gembira
tersebut ke teman - temannya dan adiknya. Meski lamaran belum terjadi.
Di lain pihak, ternyata pacar Emma,
Fletcher (Chris Pratt), terlebih dahulu mengambil tindakan dengan melamar Emma.
Emma pun sangat bahagia dan segera memberitahukan kepada Liv. Esok harinya,
saat mereka sedang berolahraga bersama. Emma memberitahukan rencananya dimana
akan segera mempersiapkan pernikahan dan memesan tempat di The Plaza pada bulan
Juni. Mendengar hal tersebut, Liv menjadi tidak sabar dan dengan arogan
langsung mendatangi Daniel untuk mendapatkan penjelasan.
Daniel saat itu terkejut dengan
kedatangan Liv yang masih menggunakan baju olahraga ke kantornya dan meminta
dirinya menikahi Liv. Daniel sebenarnya telah merencanakan akan melamar Liv
pada malam itu. Namun, karena Liv telah terlebih dahulu mengetahui cincin
tersebut, akhirnya Daniel pun melamarnya saat itu juga. Mereka pun memutuskan
untuk menikah.
Impian, Persahabatan, dan Cinta
Setelah mengetahui bahwa mereka sama -
sama bertunangan dengan pasangan masing - masing. Langkah selanjutnya adalah
memesan tempat di The Hotel Plaza untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan
slot di bulan Juni. Sebagai perwujudan impian mereka pada saat mereka kecil.
Liv dan Emma pun bertemu dengan Marion St. Claire (Candice Bergen) seorang EO
pernikahan yang amat terkenal. Pertemuan tersebut berjalan dengan cepat.
Liv dan Emma bertemu dengan Marion St. Claire |
Berdasarkan informasi dari Marion, The
Plaza memiliki 3 jadwal yang bisa dipesan, yaitu 2 jadwal pada tanggal 6 Juni
dan 1 jadwal pada tanggal 27 Juni. Liv dan Emma harus memesan di tanggal yang
berbeda agar mereka dapat menjadi maid of honor di masing - masing pernikahan
mereka. Sehingga Liv pun memesan tanggal 6 Juni dan Emma memesan tanggal 27
Juni. Namun, ternyata hal tersebut menjadi awal mula kekacauan terjadi.
Persiapan pun dilakukan dari memilih
baju, bunga, dan pernak pernik yang akan mereka gunakan di dalam pernikahan
mereka. Saat sedang mencoba gaun pengantin, Liv dan Emma mendapatkan pesan dari
Marion. Bergegas mereka pergi ke tempat Marion yang lalu mengabarkan kepada
mereka bahwa terjadi kesalahan tanggal pemesanan oleh asisten Marion. Tanggal
yang dipesan adalah sama - sama tanggal 6 Juni.
Liv dan Emma segera mencoba untuk
menemui pengantin lainnya yang memesan The Plaza berdasarkan informasi dari
asisten Marion yang langsung dipecat. Mereka mencoba untuk melakukan negosiasi
dan menukar tanggal dengan pengantin tersebut. Namun, usaha mereka gagal total.
Sehingga mau tidak mau hanya mereka lah yang dapat memecahkan masalah tersebut.
Harus ada salah satu yang mengalah untuk mengganti tanggal pernikahannya dan
tidak menikah di The Plaza.
Di terakhir mereka bertemu, Liv dan Emma
sepakat tidak akan melakukan persiapan apapun sampai ada keputusan siapa yang
akan menikah pada tanggal 6 Juni. Mereka berjanji akan menghubungi jika telah
memutuskan. 2 minggu berlalu, tetapi tidak ada kabar dari satu sama lain.
Segala upaya juga dilakukan oleh pasangan masing - masing agar Liv dan Emma
dapat menyelesaikan masalah tersebut. Namun, masalah malah semakin memanas.
Saat itu Liv hanya melihat - lihat
undangan dan masih menunggu keputusan dari Emma. Namun, pacar Emma
memberitahukan kepada Emma bahwa Liv akan segera mengumumkan tanggal pernikahan
mereka. Emma panik dan tidak ingin terus menerus mengalah dengan Liv yang
sedikit otoriter. Emma lalu mengirimkan broadcast pesan ke semua teman mereka
kecuali Liv mengenai tanggal pernikahan tersebut.
Pada saat mereka bertemu di pesta yang
dibuat oleh teman - temannya sebagai perayaan mereka akan menikah, Liv
mengetahui bahwa Emma telah mengirimkan broadcast tersebut kepada teman -
temannya. Akhirnya tidak ada satupun di antara mereka yang mengalah. Sebagai
akibatnya, mereka harus mencari orang lain sebagai maid of honor di pernikahan
mereka.
Akankah pernikahan yang mereka impikan terwujud?
Ulasan
Film ini mendapatkan kritikan yang
lumayan banyak dan mendapatkan nilai rata - rata yang cukup buruk di IMDB.
Kebanyakan mengkritik ide cerita dari film ini yang dianggap tidak masuk akal
dimana pertengkaran dan sabotase terjadi antara 2 orang yang telah bersahabat
selama 20 tahun hanya karena jadwal pernikahan yang dipesan di tanggal yang
sama. Namun, menurut saya film ini masih dapat dinikmati meskipun memang
beberapa adegan di luar logika.
Alur yang digunakan adalah alur maju
yang terstruktur, sehingga penonton akan mudah untuk mengikuti jalan ceritanya.
Konflik yang diperlihatkan disini tidak hanya dari sisi persahabatan tetapi
juga dalam hubungan itu sendiri. Seperti yang kita tahu, bahwa saat
merencanakan pernikahan biasanya akan ada timbul konflik. Hal ini disebabkan
oleh perasaan kita yang lebih sensitif saat mendekati tanggal pernikahan kita.
Sehingga menurut saya, pertengkaran itu
mungkin terjadi karena ego kita untuk memiliki suatu pernikahan yang sempurna
membuat kita melakukan segala cara untuk mewujudkannya. Salah satunya di dalam
film ini, para tokohnya melakukan sabotase persiapan pernikahan masing -
masing. Alasannya hanya karena ingin pernikahan mereka menjadi yang paling
sempurna.
Terdapat hal yang janggal selama saya
menonton film ini. Dalam pembukaan film terdapat sebuah narasi yang dibacakan
oleh orang ketiga yang menceritakan mengenai kehidupan Liv dan Emma serta masa
lalu mereka hingga memiliki impian untuk dapat menikah di The Plaza. Di tengah
cerita kita akan tahu bahwa yang melakukan narasi tersebut adalah Marion si EO
Pernikahan. Hal ini menurut saya kurang masuk akal, karena bagaimana bisa
Marion mengetahui hidup keduanya.
Pertanyaan lainnya muncul mengenai bulan
pernikahan. Tidak disebutkan alasan yang pasti mengapa mereka memimpikan atau
mengharapkan pernikahan terjadi di bulan Juni. Di narasi awal juga tidak di
jelaskan, tidak masuk akal jika hanya karena melihat resepsi pernikahan di
bulan Juni. Harusnya ada alasan lain yang kuat mengapa mereka memimpikan
pernikahan di bulan Juni.
Film ini telah di remake ke dalam Film
Chinese dengan judul yang sama Bride Wars pada tahun 2015. Terdapat perbedaan
yang signifikan antara film ini dengan film remakenya. Bride Wars (2009) lebih
memiliki cerita yang to the point langsung ke inti permasalahan dan fokus pada
kehidupan mereka setelah dewasa. Sedangkan Bride Wars (2015) mengisahkan pula
masa lalu mereka dan kehidupan mereka sebelum bertemu dengan pasangannya masing
- masing.
Perbedaan lainnya di jalan cerita, latar
belakang tokoh, dan karakter tokoh juga banyak memiliki perbedaan yang
signifikan. Meskipun pada intinya ceritanya memiliki fokus cerita yang sama
yaitu dua sahabat yang bertengkar karena memiliki satu tanggal untuk
pernikahannya. Namun, saya akui Bride Wars (2015) kurang bisa merepresentasikan
Bride Wars (2009) dengan baik.
Bride Wars (2009) memiliki kisah yang
lebih elegan, ketegangannya lebih terasa, serta memiliki adegan - adegan
sentimentil yang membuat kita simpati. Selain mengisahkan mengenai
persahabatan, penonton juga dapat melihat konflik lainnya seperti hubungan
dengan pasangan, orang tua, dll. Sedangkan Bride Wars (2015) lebih banyak ke
arah komedi dan tidak ada adegan yang benar - benar mengharukan.
Menurut pendapat saya, saya lebih
menyukai Bride Wars (2009) yang original jika melihat dari cerita dan bagaimana
mereka memberikan closure atau penyelesaian yang lebih baik dibanding Bride
Wars (2015). Namun untuk kamu yang menyukai film bergenre yang lebih komedi,
bisa mencoba untuk menonton Bride Wars (2015) versi China.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari film
ini adalah pernikahan bukan hanya tentang mewujudkan prosesi pernikahan sesuai
dengan impian kita, tetapi juga mengenai pentingnya memahami dan membangun
pondasi hubungan yang baik. Pernikahan diharapkan akan dilakukan sekali dalam
seumur hidup, jangan sampai kita mengalami suatu penyesalan setelah
melaksanakannya. Pilihlah pasangan yang benar - benar baik dan kamu bisa
membayangkan kehidupan kamu seumur hidup bersamanya. Jangan sampai pendapat
orang lain atau hal lainnya mempengaruhi kamu dan moment kamu hingga
menghancurkannya.
(aluna)
0 Komentar