Sil
Jong (Missing)| 2009|1h 39m
Genre : Thriller| Negara: Korea selatan
Director: Sung-Hong Kim | Writers:
Young Ok Kim
Pemeran:
Jeon Se-Hyun, Choo Ja-Hyun, Moon
Sung-Geun, dll
IMDB : 6/10
My Rate : 7/10
Hyeong
Jeong mencari jejak keberadaan adiknya yang menghilang, hingga dirinya bertemu
dengan Pan Gon, seorang lelaku paruh baya yang mencurigakan.
Sinopsis
Hyeon A (Jeon Se-Hyun) bersama dengan
seorang sutradara bernama Hong pergi bersama. Hyeon A dijanjikan akan
mendapatkan sebuah peran, jika dirinya ikut bersama dengan sutradara tersebut.
Tidak disebutkan kemana tujuan mereka pergi. Hyeon A pergi tanpa berpamitan
atau memberitahukan kepada Hyeon Jeong (Choo Ja-Hyun), kakaknya. Saat kakaknya
menghubungi, dirinya bertengkar sebentar dan langsung menutupnya.
Setelah
perjalanan melalui jalan terpencil yang hanya bisa di lalui satu mobil dan
masih dikelilingi oleh padang rumput, mereka sampai ke suatu tempat yang
menjual sup ayam. Tempat tersebut dikelola oleh seorang pria paruh baya, Pan
Gon (Moon Sung Geun). Menurut sutradara Hong tempat tersebut memiliki sup ayam
yang enak. Hyeon A yang merasa bersalah kepada kakaknya mencoba untuk
menghubunginya. Namun, sinyal di tempat tersebut tidak begitu bagus.
Hyeon A sedang menelepon kakaknya |
Hyeon A
berjalan ke luar untuk mencari sinyal dan meninggalkan Sutradara Hong sendirian
di tempat itu. Namun, saat kembali, Sutradara Hong menghilang. Hyeon A
berkeliling untuk mencarinya dan mendengar suara kegaduhan di gudang dekat
rumah tersebut. Hyeon A membuka pintu gudang tersebut dan mendapati Sutradara
Hong bersimbah darah. Dirinya tidak sengaja melihat Sutradara Hong dibunuh
tepat di depan matanya.
Hyeon A yang
ketakutan mencoba untuk melarikan diri, tetapi saat itu dirinya dihalangi oleh
anjing pemilik rumah yang terlihat galak. Hyeon A ditangkap oleh Pan Gon dengan
cara membiusnya dengan sapu tangan. Hyeon A disekap di dalam sebuah ruangan
dimana di dalamnya terdapat kandang anjing. Dirinya dibiarkan oleh Pan Gon
berada di dalam kandang tersebut.
Hyeon A yang disekap dalam kendang |
Pan Gon
meninggalkan Hyeon A sendirian di ruang tersebut yang ternyata berada di ruang
bawah tanah gudang. Pan Gon menjalani harinya seperti biasa, yaitu pergi
mengantarkan telur dan berbelanja ke pasar. Dirinya membelikan Hyeon A sebuah
baju dan sabun untuk mandi. Pan Gon juga sempat berbincang - bincang dengan
rekannya. Tidak ada satupun tingkah aneh yang diperlihatkan.
Setelah Pan
Gon kembali ke rumah, dirinya memandikan Hyeon A dan memberikannya baju
pengganti. Dirinya pun membelikan sebuah
kue untuk dimakan bersama. Terdapat 3 lilin di atas kue tersebut, dimana
menurut Pan Gon, lilin tersebut menandakan bahwa Hyeon A adalah wanita ke-3
yang pernah berada di tempat tersebut.
Pencarian Sang Adik
Setelah 10
hari tidak juga kembali, Hyeon Jeong mulai khawatir. Dirinya mendatangi desa
tersebut karena berdasarkan pesan terakhir yang ditinggalkan oleh Hyeon A
dimana mereka makan di tempat sup ayam di desa tersebut. Hyeon Jeong meminta
bantuan polisi untuk mencari adiknya di desa tersebut. Namun, polisi tidak
ingin membantu karena tidak ada bukti yang kuat.
Hyeon A yang
masih di sekap oleh Pan Gon, dijadikan sebagai media pemuas nafsunya. Jika
Hyeon A melawan, dirinya akan mendapatkan hukuman dan siksaan yang sadis. Hal
ini membuat Hyeon A semakin lemah dan sakit.
Hyeon Jeong
yang tidak mendapatkan bantuan dari polisi memutuskan untuk berkeliling desa
demi mendapatkan informasi mengenai keberadaan adiknya. Beberapa warga yang
ditanyainya tidak merasa pernah melihat adiknya di sekitar tempat tersebut.
Hingga dirinya sampailah ke tempat Pan Gon berdasarkan informasi bahwa di
tempat itulah merupakan tempat yang menjual sup ayam.
Sesampainya
di rumah Pan Gon, Hyeon Jeong mencoba untuk memanggil pemilik rumah. Namun, Pan
Gon tidak menjawab dan membiarkan Hyeon Jeong pergi. Hyeon Jeong berkeliling di
sekitar rumah tersebut. Ditempat itu terdapat sebuah perternakan ayam, tempat
mesin penggilingan, dan gudang. Saat melihat gudang tersebut, dirinya pun
merasa penasaran dan mencoba membuka gudang tersebut yang merupakan tempat
Hyeon A disembunyikan. Terdapat sebuah ruangan yang terkunci dengan
gembok.
Setelah
memeriksa sebentar dirinya keluar dan tidak sengaja berpapasan dengan Pan Gon
yang saat itu membawa arit yang tajam. Hyeon Jeong menunjukkan foto Hyeon A
kepada Pan Gon dan menanyakan apakah dirinya pernah melihat Hyeon A. Ekspresi
wajah Pan Gon sedikit kaget, tetapi dirinya kembali mengontrol ekspresinya agar
tidak dicurigai. Pan Gon mengatakan itu kali pertama dia melihat Hyeon A, yaitu
melalui foto tersebut.
Hyeon Jeong menunjukkan foto Hyeon A kepada Pan Gon |
Hyeon jeong
sedikit merasa curiga. Kecurigaannya makin kuat saat dirinya bertemu dengan
wanita pengantar kopi yang merasa pernah melihat Hyeon A di sekitar tempat Pan
Gon 10 hari yang lalu. Hyeon jeong kembali ke kantor polisi dan mencoba untuk
meminta mereka memeriksa ruang bawah tanah di rumah Pan Gon. Awalnya polisi
senior tersebut tidak mau melakukannya karena merasa Pan Gon tidak mungkin
melakukan hal demikian. Namun, polisi junior bersedia untuk melakukan
pemeriksaan.
Hyeon Jong
dan para polisi akhirnya mendatangi rumah Pan Gon dan meminta Pan Gon untuk
membuka ruang bawah tanah di gudangnya. Awalnya dirinya menolak, tetapi
akhirnya membiarkan ruangan bawah tanah tersebut di geledah.
Apakah Hyeon
Jeong akan berhasil menemukan adiknya?
Ulasan
Berdasarkan
informasi yang saya baca, film ini diadaptasi dari sebuah kisah nyata dimana
terjadi pembunuhan dan penyekapan pada 4 orang wanita oleh seorang nelayan berumur
70 tahun. Kejadian tersebut terjadi pada September dan Agustus 2007 di Bosung,
Jeolla Selatan.
Alur cerita
menggunakan alur maju yang sistematis membuat penonton mudah untuk memahami isi
dan jalannya cerita. Penggambaran tokoh Pan Gon juga cukup menarik, dimana
dirinya dikenal sebagai seorang tua yang pikun tetapi baik dan ramah pada orang
sekitar. Tidak ada satupun orang yang merasa dirinya dapat melakukan perbuatan
yang jahat. Bahkan polisi senior tersebut juga merasa demikian.
Selain itu,
karakter yang ada dalam film ini sebenarnya tidak terlalu banyak. Namun
demikian, tetap dapat menunjukkan peran yang amat baik. Semuanya muncul sesuai
dengan porsinya masing - masing.
Hanya saja,
saya merasa kurangnya sensasi adrenalin saat menonton film ini. Saya merasa
film ini berjalan datar, tidak ada sebuah klimaks atau konflik yang terkesan
'wah'. Cerita juga lebih banyak fokus dari sisi Pan Gon. Tidak banyak sudut
pandang dari korban, sehingga kurang dapat merasakan perasaan dari si korban.
Kelemahan
lainnya adalah latar belakang baik dari tokoh atau cerita yang ada dalam film
tersebut. Misalkan pada saat informasi mengenai Hyeon A adalah wanita ketiga
yang ditangkap, tidak ada kejelasan atas dasar apa Pan Gon menangkap Hyeon A
atau korbannya yang lain. Tidak ada juga latar belakang yang kuat yang
menyebabkan Pan Gon menjadi seperti itu.
Pan Gon saat
itu tinggal di rumah tersebut bersama dengan ibunya. Namun, keberadaan ibunya
menurut saya kurang memberikan makna di film tersebut. Selain itu, saya
mengharapkan tokoh Hyeon Jeong lebih kuat dan tegas atau minimal dapat
menunjukkan dominasi lebih. Sehingga Hyeon Jeong dapat diperlihatkan sebagai
sosok yang dapat mengimbangi Pan Gon yang memiliki karakter psikopat yang kuat.
Masih banyak bagian yang menurut saya dapat dioptimalkan.
Secara garis
besar, film ini masih cukup menarik untuk ditonton pastinya tidak bersama
dengan keluarga ya. Hehe.
Pelajaran yang
dapat diambil adalah kita harus berhati - hati dimana pun kita berada. Terutama
jika kita berada di tempat yang tidak begitu kita kenal. Selain itu, kita juga
perlu menjaga batasan interaksi dengan orang baru kita kenal. Jangan pernah
memberikan informasi pribadi kamu dengan orang yang baru dikenal meski hanya
basa - basi. Karena kita tidak dapat menilai seseorang dari penampilannya saja.
Orang yang terlihat baik bisa juga memiliki niat jahat. Berhati - hatilah.
(aluna)
0 Komentar