Lost Minds (Original
Title: Shi Xin Zhe)| 2016 | 1h 33m
Genre : Drama, Thriller| Negara: China
Director: Wei-erh Chen | Writers: Wei-erh Chen,
Yilun Qiu
Pemeran: Patricia Ha,
Shiu-Hung Hui, Renzi Jian, dll
IMDB : 6.2/10
My Rate : 9/10
Aiqing, yatim piatu yang
selalu mencoba menjadi seorang yang sempurna, terindikasi mengalami gangguan
mental saat belum juga dikaruniai seorang anak dan suaminya memutuskan
mengadopsi anak yatim piatu.
Sinopsis
Aiqing (Renzi Jian) dan
Wei Wen (Andrew Lin) adalah sepasang suami istri yang baru saja kembali ke kota
kelahiran Wei Wen untuk menetap disana. Mereka menetap di rumah lama Wei Wen
yang berdekatan dengan Ibunya (Zhang Rui Jia). Ibunya telah menata rumah itu
sedemikian rupa, bahkan telah menyiapkan kamar untuk anak mereka kelak.
Aiqing dan Wei Wen belum
juga dikaruniai anak dan saat ini sedang melakukan program hamil dimana Aiqing
diminta untuk meminum obat penyubur. Malam itu, mereka bertemua dengan teman
lama Wei Wen, Wang Xue, yang menyambut kedatangan mereka di kota itu. Wang Xue
datang bersama suami dan kedua anaknya. Namun, Aiqing menunjukkan gelagat yang
aneh saat melihat Wei Wen berinteraksi dengan anak Wang Xue.
Aiqing terlihat tidak
seperti dirinya yang biasa. Akhirnya mereka berdua pamit untuk pulang karena
Aiqing mengalami demam tinggi. Mereka beralasan bahwa obat penyubur itu yang
mungkin membuat kesehatan Aiqing tidak baik.
Aiqing mengalami gangguan mental |
Di sisi lain, Lan Bin (LiuTing), seorang wartawan tidak sengaja
terseret dalam kasus kematian seorang pria yang melompat dari sebuah gedung.
Atas rasa penasarannya, Lan Bin mencoba masuk ke dalam gedung dan naik ke
ruangan tempat pria tersebut melompat. Saat sedang melihat - lihat dan
mengambil foto, tiba - tiba seseorang memukulnya dari belakang hingga tidak
sadarkan diri.
Seorang Primer atau Anak
Pancingan
Aiqing dan Weiwen sudah
menikah selama 3 tahun, tetapi belum juga di karuniai seorang anak. Ibu Weiwen
terus mendesak mereka untuk segera memiliki anak. Bahkan Aiqing yang meminum
obat penyubur juga karena desakan dari ibu Weiwen yang tidak sabar untuk
memiliki cucu.
Ibu Weiwen mengatakan
bahwa mereka membutuhkan seorang Primer, yaitu mengadopsi anak untuk memancing
agar mereka mendapatkan seorang anak. Aiqing merasa makin tertekan karena
sebelumnya Aiqing juga merupakan seorang anak yatim piatu. Namun, Aiqing
mengalami hal yang membuatnya trauma saat kecil. Suaminya sama sekali tidak
membantu membuat dirinya tenang, malah menambah tekanan yang diterimanya.
Mereka datang ke sebuah
panti asuhan untuk melihat anak - anak yang ada disana. Aiqing mengalami
beberapa kejadian aneh selama berada di panti asuhan tersebut. Selagi Aiqing
berkeliling, Weiwen dan Ibunya telah melihat beberapa anak. Mereka memutuskan
untuk mengadopsi seorang anak perempuan berumur 7 tahun bernama XinXin (TeresaWang). Ayah dan kakak Xin Xin telah meninggal, sedangkan Ibunya menghilang.
Xin Xin, anak yatim piatu yang diadopsi |
Aiqing mengetahui bahwa
dirinya tidak baik - baik saja akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan seorang
psikiater. Semenjak dirinya pindah ke kota tersebut, Aiqing terus menerus
mengalami mimpi buruk. Dalam mimpi tersebut dirinya kembali ke rumah masa
kecilnya dan semua kenangan saat itu. Aiqing merasa kehilangan dirinya.
Dokter sebelumnya
mengatakan bahwa Aiqing mengalami depresi dan gelisah berlebih. Namun,
psikiaternya yang baru tidak setuju dengan diagnosa tersebut. Psikater tersebut
mendiagnosa Aiqing mengalami gejala gangguan pemisahan identitas. Aiqing
disarankan untuk menghentikan obat yang saat ini diminumnya untuk melihat
dampak pada penyakitnya.
Xin Xin diantarkan oleh
Ny. Zhao (Patricia Ha) ke rumah Aiqing dan Wei Wen. Saat itu Ibu Wei Wen ikut
menyambut kedatangan Xin Xin. Xin Xin terlihat memiliki kepribadian yang aneh.
Salah satu hal yang aneh adalah saat Xin Xin lebih memilih tidur di dalam
lemari dibandingkan tidur di atas kasurnya. Selain itu, Xin Xin sering
menggambar gambar yang terlihat mengganggu.
Hari itu adalah hari
pertama Xin Xin masuk sekolah. Xin Xin diantarkan oleh Aiqing dan Ibunya
Weiwen. Namun, ternyata Ny. Zhao juga datang untuk melihat Xin Xin beradaptasi
di sekolah. Ibu Weiwen merasa tidak senang dengan kehadiran Ny. Zhao. Mereka
hanya bisa mengantar Xinxin sampai di depan sekolah, karena ada peraturan yang
tidak memperbolehkan orang tua masuk ke dalam sekolah tersebut.
Guru di sekolah Xin Xin
ternyata adalah pacar Lan Bin. Lan Bin yang mengetahui Xin Xin sekolah di
tempat itu, langsung datang untuk bertemu dan menyelidiki kasus bunuh diri yang
sebelumnya terjadi. Ternyata Xin Xin memiliki keterkaitan dengan kejadian
tersebut. Foto Xinxin ada di rumah dimana tempat pria tersebut melompat.
Siapakah sebenarnya Xin
Xin dan bagaimana pengaruh terhadap kehidupan Aiqing?
Ulasan
Sinematography dari film
ini cukup bagus. Dari awal adegan pembuka, penonton sudah disuguhkan dengan
suasana yang misterius. Saat itu diperlihatkan bagaimana tokoh Aiqing mengalami
mimpi yang tidak biasa secara terus menerus. Dilanjutkan dengan adegan dimana
terdapat seorang pria yang jatuh dari gedung. Sehingga secara keseluruhan
suasana misterius di film ini telah terbangun.
Ide cerita dari film ini
cukup menarik yang membuat penonton menjadi penasaran. Terdapat plotwist yang di
luar dugaan dan tidak dapat ditebak. Meskipun menurut saya endingnya kurang
memuaskan, tetapi secara keseluruhan film ini adalah film yang bisa saya tonton
berkali kali.
Akting dari para pemainnya
juga amat baik. Terutama tokoh Aiqing yang dapat memperlihatkan bagaimana
kesehatan mentalnya mempengaruhi kehidupannya. Tokoh Xinxin juga meskipun masih
anak - anak tetapi telah menunjukkan kemampuan akting yang luar biasa melalui
ekspresinya. Pemilihan sound juga sangat mendukung tiap adegan di film ini.
Hanya saja ada sedikit hal
yang diluar logika saya dimana sekolah tempat XinXin belajar melarang orang tua
murid untuk masuk. Alasan yang diberikan adalah untuk menjaga keamanan dari
murid. Namun, Lan Bin dapat dengan mudah keluar masuk ke sekolah tersebut.
Selain itu, seharusnya
untuk sekolah dengan level keamanan seperti itu merupakan sekolah mewah yang
dimana pendidikannya di level yang dapat diperhitungkan. Namun, pacar Lan Bin
yang menjadi guru tersebut tidak terlihat begitu kompeten sebagai seorang guru.
Karakternya terlalu seperti guru baru yang baru mulai mengajar.
Aiqing yang beradu argumen dengan suaminya |
Pelajaran yang dapat kita
ambil dari film ini, bahwa anak adalah karunia dari Tuhan yang kehadirannya di
luar dari kuasa manusia. Manusia hanya bisa berupaya dan Tuhan yang menentukan
waktu yang tepat untuk anak tersebut hadir. Jangan pernah menekan seseorang
yang belum memiliki anak karena hal tersebut dapat berakibat buruk pada
kesehatan mental mereka. Mental adalah hal yang penting karena membesarkan anak
bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Selain itu, jika kita
memutuskan untuk mengadopsi atau merawat seorang anak yang ditujukan untuk
'pancingan', kita juga harus bisa merawat dengan baik. Jangan hanya karena ego
sendiri malah kemudian tidak dapat merawat dengan baik anak tersebut. Anak
tersebut merupakan seorang yang memiliki hati dan perasaan yang juga harus
dijaga.
(aluna)
0 Komentar