I'm Underage But I'm Not a
Child (Original Title: Miseinen dakedo kodomo
janai) | 2017 |1h 45m
Genre : Comedy, Family, Musical| Negara: Japanese
Director : Tsutomu Hanabusa | Writers: Kanan Minami,
Keiko Hokimoto
Pemeran: Kento Nakajima,
Yûna Taira, Yuri Chinen, dll
IMDB : 6/10
My Rate : 10/10
Karin harus menikah di usianya yang muda dengan pria pilihan
ayahnya yang ternyata pria yang disukainya, tetapi hidupnya harus berubah 180
derajat.
Sinopsis
Karin (Yuna Taira) adalah seorang anak orang kaya dimana
orang tuanya selalu memanjakannya. Karin memiliki sebuah impian memiliki cerita
cinta seperti buku dongeng yang selalu dibacanya. Bagaimana seorang putri
bertemu dengan seorang pangeran yang menyelamatkannya, hingga mereka menikah
dan hidup bahagia selamanya.
Rumah Karin begitu besar dan dirinya memiliki orang - orang
yang membantunya dalam kehidupannya. Setiap pagi dirinya selalu dibantu bersiap
dan diantarkan ke sekolah. Sehingga tidak ada satupun kegiatan yang dilakukan
oleh Karin sendiri.
Karin yang dibantu untuk Bersiap ke sekolah |
Karin juga memiliki seorang teman masa kecil bernama, Isuzu Ebina (Yuri Chinen) a.k.a Rin Rin yang juga merupakan anak orang ternama. Namun, berbeda dengan keluarga Karin yang terlihat begitu manis, keluarga RinRin memiliki vibe yang garang. Rin Rin sudah lama suka dengan Karin, tetapi Karin tidak pernah peka.
Pertemuan dengan pangeran idaman
Hari pertama Karin masuk sekolah dirinya bertemu dengan Nao
(Kento Nakajima), kakak kelasnya yang amat popular di sekolah. Saat itu sedang
ada pertandingan bola di sekolahnya, Karin dengan polosnya berjalan ke tengah
lapangan yang menyebabkan dirinya terkena bola. Nao menolongnya, pertemuan
tidak sengaja itu pun terjadi.
Pertemuan Karin dan Nao |
Karin merasakan bahwa dirinya telah bertemu dengan pangeran
yang diimpikannya. Sebuah adegan yang amat mirip dengan yang ada di dalam
bukunya. Namun, Karin tidak mengetahui bahwa dirinya akan mendapatkan kejutan
lainnya.
Malam itu, keluarga Karin merayakan ulang tahunnya yang ke-16
tahun. Ayah Karin memberikan hadiah sebuah pernikahan untuk Karin. Awalanya Karin
tidak menyetujui keputusan ayahnya, tetapi saat melihat foto orang yang
dijodohkan dengannya, Karin langsung menyetujui.
Orang yang dijodohkan dengan Karin adalah Nao, pangeran yang
didambakannya. Merekapun langsung melaksanakan pernikahan, meski pernikahan
tersebut amat sederhana tidak sesuai dengan impiannya. Karin pun harus keluar
dari rumah dan pindah ke kosan kecil amat berbeda dengan rumahnya.
Nao dan Karin menikah |
Pernikahan yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Nao menikahi Karin hanya karena ayah Karin membantu membayarkan hutangnya.
Bayangan Karin tentang suatu pernikahan harus hancur karena kenyataan. Namun,
dirinya tetap menunjukkan sikap yang positif.
Bagaimana Karin beradaptasi dengan kehidupan barunya?
Ulasan
Film ini adalah bentuk live action dari sebuah adaptasi manga
series yang berjudul Miseinen Dakedo Komodo Janai atau biasa dikenal juga
dengan judul Teen Bride karangan Kanan Minami. Cerita yang disajikan cukup
simple dan ringan, sehingga mudah untuk dinikmati. Namun, memang agak sedikit
di luar logika dimana memberikan hadiah pernikahan untuk anak berumur 16 tahun.
Selain itu, alasan orang tua Karin untuk memilih Nao menjadi
suami anaknya juga tidak bisa di logika. Nao termasuk dalam kategori ekonomi ke
bawah, meskipun dirinya memiliki beberapa prestasi di sekolah seperti nilai
yang baik, bakat di dalam olahraga, dan wajah yang tampan. Sedangkan Karin
adalah anak mereka yang selalu dimanja dan dipenuhi segala kebutuhannya. Bagaimana
bisa mereka dengan mudah merelakan anak mereka untuk tinggal di tempat yang
amat berbeda dengan rumah mereka dan melepaskan semua layanan yang dirasakan
anaknya.
Film ini menyajikan cerita yang ternyata di luar ekspektasi
saya. Awalnya saya mengira film ini hanya akan menyajikan sebuah cerita
romantisme belaka. Namun, terdapat pesan mendalam yang dapat kita pelajari
dalam film ini.
Selain itu, kemampuan akting dari para pemainnya juga cukup
bagus. Meskipun ini adalah adaptasi dari manga yang biasanya akting dari para
pemain akan berlebihan. Film ini menyajikan akting yang natural dan tidak
berlebihan, meski ada beberapa adegan yang mungkin tidak terjadi di dunia
nyata. Namun, termasuk normal untuk ukuran film adaptasi manga.
Dari segi ekspresi, emosi, semuanya ditampilkan dengan baik.
Penonton juga bisa merasakan emosi yang dirasakan oleh para tokohnya. Serta
ikut menjadi bagian dalam cerita yang ditampilkan.
Pemilihan musik juga cukup menarik. Beberapa jenis musik
digunakan dalam film ini untuk mendukung tiap adegannya. Sehingga menambah
penghayatan di tiap suasana.
Pelajaran yang dapat kita ambil dalam film ini adalah cara
memandang sebuah pernikahan. Sebuah pernikahan bukan tentang harta atau cinta
semata. Janji setia antar sepasang manusia untuk bisa selalu memberi
kebahagiaan satu sama lain di dalam segala kondisi.
Hal ini yang sering
kali dilupakan oleh manusia. Padahal pernikahan bukan tentang cinta, karena
rasa bisa saja berubah. Namun, tetang komitmen kita untuk menjaga, menyayangi,
dan membahagiakan orang yang kita pilih.
(aluna)
0 Komentar