The Preparation (Original title: Chaebi) | 2017 | 1h 54m
Genre :
Drama, Family| Negara: Korea Selatan
Director:
Young-Jun Cho | Writers: Young-Jun Cho
Pemeran: Du-shim Ko, Cheol-min Park, Yoo Sun, dll
IMDB :
8.2/10
My Rate : 10/10
Ae Soon
menderita penyakit tumor otak yang menyebabkan umurnya tidak lama lagi, sehingga
dirinya perlu menyiapkan anaknya, In Kyoo, yang disabilitas untuk bisa hidup
mandiri.
Sinopsis
Ae Soon
(Ko Du-Shim) memiliki seorang anak berumur 30 tahun yang mengalami disabilitas
mental bernama In Kyoo (Kim Sung Kyun). Mereka hidup bersama di sebuah apartemen
kecil. In Kyoo selalu bergantung dengan Ae Soon, karena ibunya selalu melakukan
segala hal untuknya dari memasak, memandikan, dll.
Ae Soon
bekerja di sebuah toko kelontong dekat dengan stasiun. In Kyoo selalu ikut
bersamanya menjaga toko tersebut. Namun, In Kyoo juga suka berkeliling dan
melakukan hal sesuka hatinya.
Suatu
hari Ae Soon merasakan sakit di kepalanya yang juga mempengaruhi kerja
syarafnya. Sakit kepala yang dialami Ae Soon sudah cukup lama, tetapi dirinya
hanya memakan obat yang dibelinya dari apotik. Meski petugas apotik
menyarankannya untuk memeriksakannya ke dokter.
Ae Soon
juga memiliki seorang anak perempuan, Moon Kyung (Yoo Sun) dan seorang cucu, Mi
Sol. Moon Kyung yang telah menikah ternyata tidak hidup bahagia dengan suaminya.
Dirinya kesulitan dari segi keuangan dan meminta ibunya memberikan uang
tabungan untuk In Kyoo kepadanya.
Persiapan kematian
Moon
Kyung merasa Ae Soon terlalu memanjakan In Kyoo dan mengabaikan dirinya yang
juga merupakan anaknya. Moon Kyung menganggap hal itu akan menjadi suatu masalah bagi In Kyoo di
kemudian hari. Namun, Ae Soon malah marah dengan perkataan anaknya.
Suatu
hari, Ae Soon mengalami sakit kepala yang amat dahsyat dan memutuskan untuk
pergi ke rumah sakit. Dokter memberitahu bahwa Ae Soon menderita tumor otak
stadium 3 dan harus segera di operasi. Jika tidak, dirinya hanya memiliki sisa
usia 1 tahun lamanya.
Ae Soon
lalu menyadari bahwa dirinya akan meninggalkan In Kyoo sendiri. Sedangkan In
Kyoo sama sekali tidak dapat melakukan apapun tanpanya. Ae Soon juga akhirnya
mengetahui bahwa hidup anak perempuannya tidak baik - baik saja.
Ae Soon
mencari tempat untuk In Kyoo bisa tinggal. Namun, dengan kemampuan In Kyoo saat
ini, tidak ada tempat yang bisa ditinggalinya. Akhirnya Ae Soon mengambil
keputusan untuk mengajarkan In Kyoo agar bisa hidup mandiri. Ternyata rencana
tersebut tidak mudah untuk direalisasikan.
Apakah In Kyoo bisa hidup tanpa ibunya?
Ulasan
The
Preparation adalah sebuah film yang mengangkat tema yang cukup unik. Cerita
menitikberatkan kepada seorang ibu yang memiliki anak disabilitas mental.
Awalnya dirinya menganggap bahwa memenuhi dan membantu semua kebutuhan anaknya
adalah cara yang baik untuk merawat anaknya. Namun, saat kematian ada di
hadapannya, sang ibu sadar bahwa dirinya tidak akan bisa selamanya berada di
sisi anaknya tersebut.
Hal ini
yang biasanya juga terjadi di masyarakat pada umumnya. Melalui film ini kita
dibuat sadar bahwa bentuk perwujudan kasih sayang orang tua kepada anaknya
bukan ditunjukkan dari memanjakan dan menuruti semua keinginan sang anak.
Mengajarkan kemandirian dan cara untuk bertahan hidup juga merupakan bentuk
dari kasih sayang orang tua.
Banyak
orang tua yang mungkin mengajari anaknya untuk memasak, mencuci piring, dan
pekerjaan rumah lainnya dari mereka masih kecil. Namun, banyak juga orang tua
yang memandang sebelah mata dan menganggap hal tersebut merenggut masa kecil
anak yang harusnya mereka lebih banyak bermain. Sedangkan menurut saya
pendidikan sejak kecil itu dibutuhkan agar mereka bisa terbiasa karena
mengajarkan hal mendasar saat mereka dewasa akan memiliki tantangan yang lebih
sulit.
Selain
itu, dengan mengangkat tema disabilitas membuat masyarakat juga mengetahui
bagaimana cara mereka melihat dunia. Mungkin tidak seratus persen sama, tetapi
penonton jadi bisa mendapatkan gambaran jika nantinya bertemu dengan seorang
ibu yang memiliki keadaan seperti pada film tersebut. Sehingga hal tersebut
bisa memunculkan rasa empati dan tidak memandang mereka dengan cara yang
negatif.
Cerita
yang ditampilkan juga cukup bisa menguras air mata. Penonton dapat merasakan
emosi yang ditampilkan dalam film tersebut. Terutama saat scene terakhir
pastinya air mata akan tumpah seketika.
Akting
yang baik juga ditunjukkan oleh para pemainnya. Sehingga perkembangan karakter
dari tokohnya terlihat dengan jelas. Alur cerita perlahan naik dan memberikan
klimaks yang pas.
Pelajaran
yang dapat kita ambil dari film ini, seperti yang saya katakan sebelumnya,
perlu bagi para orang tua untuk mengajarkan anak mereka terutama kemampuan
dasar untuk bertahan hidup. Jangan biarkan mereka menjadi manja dan bergantung
pada orang lain. Kemampuan akademis itu perlu tetapi kemampuan bertahan hidup
itu lebih penting.
(Aluna)
0 Komentar