Silent Rain (Original
Title: Shizukana ame) | 2019 | 1h 39m
Genre : Drama | Negara: Japan
Director: Ryûtarô Nakagawa| Writers: Natsu Miyashita,
Ryûtarô Nakagawa, Eiji Umehara
Pemeran: Ryôta Bandô,
Denden, Misa Etô, dll
IMDB : 6.1/10
Tomatometer : -%
My Rate : 9/10
Yukisuke bertekad untuk menemani Koyomi setiap harinya, sekalipun Koyomi terus melupakan ingatannya setiap kali terbangun dari tidurnya.
Sinopsis
Yukisuke (Nakano Taiga), merupakan seorang bio-arkeolog muda
yang bekerja sebagai asisten profesor di sebuah universitas. Meski memiliki
kaki kiri yang pincang, hal tersebut tidak menghambatnya untuk menjalani
kehidupannya. Yukisuke menyukai Koyomi (Eto Misa), seorang pedagang Taiyaki.
Yukisuke membeli Taiyaki di kedai Koyomi |
Yukisuke selalu datang ke kedai Koyomi untuk membeli Taiyaki.
Hubungan mereka pun menjadi dekat satu sama lain dan mencoba untuk saling
mengenal. Saat hubungan mereka telah semakin dekat, Koyomi mengalami kecelakaan
yang mengubah hidupnya.
Ingatan yang terlupakan
Yukisuke menjadi orang pertama yang dihubungi oleh rumah
sakit karena nomornya yang tertulis pada kertas yang dibawa Koyomi. Koyomi
mengalami koma selama 2 minggu. Saat dirinya tersadar, Dokter mengatakan bahwa
Koyomi tidak akan bisa menyimpan ingatan baru dalam waktu yang lama. Ingatan
akan terhapus saat dirinya terbangun di pagi hari.
Banyak orang yang mempertanyakan hubungan Yukisuke dan
Koyomi. Namun, Yukisuke tidak bisa secara gamblang mengatakan bahwa mereka
menjalin hubungan romantis atau berpacaran. Pada nyatanya hubungan mereka masih
belum sejelas itu. Meski demikian keduanya merasa nyaman satu sama lain.
Koyomi dan Yukisuke |
Setelah keluar dari rumah sakit, Koyomi yang tinggal sendiri
merasa kebingungan saat bangun di pagi hari. Koyomi menghubungi Yukisuke dan
Yukisuke menawarkan agar Koyomi tinggal di rumahnya. Mereka pun akhirnya
tinggal bersama.
Pagi hari saat Koyomi terbangun, dirinya tidak akan ingat
tinggal di rumah Yuki. Yuki pun akan menjelaskan kepadanya mengenai apa yang
terjadi. Hal tersebut akan terus berulang tiap harinya. Yukisuke menyadari
bahwa dirinya tidak terlalu mengenal Koyomi dan Koyomi tidak akan pernah
mengingat hal mengenai Yukisuke.
Akankah Yukisuke bertahan dengan hubungan mereka?
Ulasan
Silent rain atau Shizukana Ame merupakan film yang diadaptasi
dari sebuah novel berjudul The Forest of Wool and Steel karya Natsu Miyashita.
Film ini pertama kali diputarkan secara internasional di Busan dan memenangkan
penghargaan berdasarkan pilihan penonton di Tokyo Filmex. Ide cerita yang
diangkat cukup menarik untuk dinikmati.
Teknik
pengambilan gambar dan editing yang baik. Tampilan estetik dan pewarnaan yang
cukup dingin sesuai dengan tema dari film ini. Pemilihan piano sebagai musik
pengiring juga menambah kesan artistik dan sesuai dengan adegan yang
ditampilkan.
Hal
yang menarik adalah bagaimana penulis dapat memperlihatkan ide cerita mengenai
sebuah ingatan yang hilang dari beberapa adegan. Profesor di tempat Yukisuke
bekerja menceritakan mengenai seorang pria tua yang terus menulis diary hingga
60 tahun lamanya. Namun, diary tersebut dibakarnya dan membuat semua ingatan
tersebut hilang. Koyomi yang bercerita mengenai tupainya yang terus lupa
meletakkan kenarinya. Satu adegan lagi adalah saat Yukisuke mencari tahu apakah
usus merekam ingatan.
Akting
dari para pemain cukup memukau terutama Nakano Taiga yang memerankan Yukisuke.
Peran Yukisuke saya rasa tidak mudah. Hal ini disebabkan Nakano harus
memerankan seseorang yang memiliki pincang di kaki kirinya dan banyak adegan
bahkan sebagian besar adegan menuntut dirinya untuk berjalan dan berlari dengan
kondisi seperti itu. Pastinya tidak akan mudah untuk dilakukan.
Selain
itu, meski film ini memiliki alur yang lambat dengan banyak jeda dan juga
dialog, tetapi tetap menarik untuk diikuti. Konflik yang ditampilkan juga
sesuai dengan takarannya tidak terlalu berlebihan. Akhir cerita yang
ditunjukkan juga cukup memuaskan. Banyak nilai filosofi yang dapat kita ambil
dalam film ini.
Adegan
yang mengesankan adalah setiap Yukisuke menyambut Koyomi di tiap paginya dan
menceritakan mengenai apa yang dialami Koyomi. Perubahan sikap dari Yukisuke
terlihat berbeda dari hari ke hari. Meski adegan ini terus berulang, tetapi
tidak terasa membosankan dan berhasil memberikan sensasi yang berbeda tiap
adegannya.
Pesan dalam Silent Rain
"Ceritanya panjang, tapi kau mau dengar?"
Koyomi yang tidak pernah mengingat apapun saat bangun dari
tidurnya, membuat Yukisuke harus menceritakan semuanya setiap pagi. Koyomi
terus bangun dalam rasa kebingungan. Meski demikian, Yukisuke juga terus
menerus menceritakannya.
Banyak hal yang terjadi dalam hidup ini tiap harinya. Ada
ingatan yang buruk dan ingatan yang baik. Namun semua ingatan tersebut yang
membuat kita berkembang di tiap harinya. Saya tidak bisa membayangkan rasanya
terbangun dengan semua ingatan yang hilang. Seorang yang berarti menjadi
penting untuk membagi ingatan kita.
"Aku di dunianya dan dia di duniaku, tetapi kedua dunia itu terpisah."
Yukisuke bertanya pada Koyomi mengenai makna percakapan
dirinya dengan pelanggannya. Koyomi selalu merasa banyak hal yang terjadi di
dunia ini. Setiap orang memiliki dunianya masing - masing.
Kehidupan yang kita jalani adalah milik kita. Kehidupan orang
lain adalah milik orang lain tersebut. Mungkin ada satu waktu kita menjadi
salah satu bagian dari kehidupan orang lain. Namun, tokoh utama dalam kehidupan
tersebut adalah orang itu sendiri bukanlah kita. Setiap orang menjadi tokoh
utama dalam kehidupannya masing - masing.
Layak ditonton atau tidak?
Silent Rain merupakan film yang 100% layak untuk
ditonton bahkan saya rekomendasikan untuk ditonton ulang. Namun, mungkin bagi
sebagian orang yang tidak menyukai film dengan alur lambat, film ini akan
terasa membosankan. Hanya saja bagi sineas yang menyukai drama dengan penuh
filososi, saya merekomendasikan film ini.
Quote
"Aku tidak ingin tidur"
(Aluna)
0 Komentar