True
Mothers (Original title: Asa ga kuru) | 2020| 2h 20m
Genre : Drama| Negara: Japan
Director: Naomi
Kawase | Writers: Naomi
Kawase, Izumi Takahashi, Mizuki Tsujimura
Pemeran:
Hiromi Nagasaku, Arata Iura, Aju Makita, dll
IMDB:
7.8/10
Tomatometer : 91%
My Rate : 10/10
Satoko yang sedang mengalami pergolakan di dalam hatinya karena masalah yang terjadi pada anaknya, Asato, terkejut oleh kemunculan tiba-tiba Hikari, Ibu kandung Asato, yang ingin mengambil kembali Asato.
Peringatan:
-
Sinopsis:
Satoko
(Hiromi Nagasaku) dan Kiyokazu (Arata Iura) telah lama menikah tetapi tidak
juga dikaruniai anak. Segala usaha telah mereka lakukan, hanya saja memang
keadaan belum mengijinkan mereka untuk memiliki anak. Hingga suatu ketika
mereka menemukan tempat bernama Baby Baton melalui siaran TV.
Baby
Baton adalah tempat dimana pasangan yang tidak dapat memiliki anak dapat
mengadopsi anak dari para Ibu yang merasa belum siap memiliki anak. Di tempat
itulah mereka mengadopsi Asato dari seorang remaja bernama Hikari (Aju Makita).
Kebahagiaan meliputi keluarga mereka dengan kehadiran Asato.
Hikari
adalah seorang remaja yang ceria, tetapi semuanya berubah saat diketahui
dirinya tengah mengandung anak dari pacarnya. Pacarnya pergi meninggalkannya
dan orang tuanya memaksa agar anak tersebut diserahkan kepada orang lain.
Dengan terpaksa Hikari menyerahkan bayinya, tetapi hidupnya yang terlanjur
hancur tidak juga membaik.
Lima
tahun kemudian, Hikari yang hidupnya berantakan mencoba untuk menghubungi
Satoko untuk mengambil kembali Asato atau mereka dapat memberikan uang sebagai
gantinya. Namun, Satoko dan Kiyokazu tidak serta merta mengabulkan permintaan
tersebut. Mereka menganggap bahwa Hikari merupakan orang lain yang ingin
memeras dan mengancam keluarga mereka. Akankah Satoko kehilangan Asato?
Ulasan:
True Mother merupakan film yang
diadaptasi dari sebuah novel berjudul "Asa ga Kuru" karangan
Mizuki Tsujimura yang dipublikasikan tahun 2015. Film ini masuk dalam film
pilihan yang diputar pada the 2020 Cannes Film Festival. Meski festival ini
tidak dibuka untuk publik karena Covid-19.
Pada
mulanya mungkin penonton akan mengira bahwa film ini akan berfokus pada
perebutan hak asuh anak. Namun, cerita lebih fokus pada masing - masing kisah
hidup dari para ibu tersebut. Baik dari sisi Satoko maupun dari sisi kehidupan
Hikari. Semuanya memiliki masalahnya masing - masing yang cukup menarik dan
menggugah perasaan.
Satako
dan suaminya diuji rumah tangganya dengan fakta bahwa mereka tidak mungkin
dapat memiliki seorang anak karena suaminya mengalami masalah. Meski suaminya
menyarankan mereka untuk bercerai, tetapi Satako memilih bertahan dan
mengesampingkan keinginannya untuk memiliki anak. Dari sini kita belajar bahwa
rumah tangga itu bukan hanya bertahan saat bahagia, tetapi juga perjuangan saat
sedang dalam kesulitan dan kesedihan.
Hikari
yang saat itu masih SMP dan sebentar lagi akan masuk SMA harus membuat orang
tuanya kecewa. Hikari melakukan hubungan seksual dengan kekasihnya yang
merupakan idola di sekolahnya hingga akhirnya hamil di luar nikah. Kekasihnya
yang tadinya mengumbar janji manis untuk merayu Hikari, meninggalkan Hikari
begitu saja dan membuat Hikari terpuruk. Dari sini kita belajar, bahwa jangan
sampai para wanita mudah tergoda dengan janji manis pria.
Judul
film "True Mothers" seakan mengisyaratkan mengenai siapa yang berhak
untuk dianggap sebagai ibu. Dalam film ini terdapat dua ibu yaitu Ibu yang
merawat dan juga Ibu yang melahirkan. Dari film ini kita mengetahui bahwa tidak
ada makna terpisah dari kedua hal tersebut, semuanya adalah Ibu dari sang anak.
Hal menarik lainnya adalah syarat-syarat adopsi yang diminta oleh Baby Baton
kepada para orang tua yang ingin mengadopsi. Dimana para ibu diminta untuk
fokus menjadi Ibu rumah tangga dan merawat anaknya dengan baik, serta anak
tersebut wajib diberitahu bahwa mereka adalah anak adopsi.
Teknik
pengambilan gambar, pencahayaan, editing cukup bagus dan membuat tampilan cukup
estetik. Jalan cerita yang digunakan adalah alur maju mundur, tetapi tidak
membuat penonton kebingungan karena disajikan secara sistematis. Akting dari
para pemain juga cukup baik. Mereka pun mendapatkan beberapa penghargaan atas
kemampuan akting mereka dalam film ini.
Adegan yang mengesankan:
Hikari memutuskan untuk kembali ke Baby
Baton setelah mendapatkan tekanan dari keluarganya. Di tempat tersebut dirinya
bertemu kembali dengan Asami, pendiri dari Baby Baton. Namun ternyata, Baby
Baton akan ditutup karena kondisi kesehatan Asami yang tidak begitu baik.
Menjawab pertanyaan Hikari, Asami menceritakan alasan dirinya mendirikan Baby
Baton. Adegan ini disajikan dalam sebuah narasi dan tampilan yang estetik,
membuat makna yang begitu dalam tersampaikan kepada penonton.
Dialog mengesankan:
"Tolong jangan hapus aku!"
Satoko membaca kembali surat yang
diberikan Hikari kepadanya. Dalam surat tersebut terdapat sebuah kalimat yang
dihapus yaitu "tolong jangan hapus aku.". Satoko menyadari bahwa
Hikari juga sangat menyayangi Asato dan tidak ingin Asato melupakannya sebagai
Ibu kandungnya.
Ending:
Happy Ending
Rekomendasi:
Must Watch! Sebuah drama yang penuh dengan makna.
(Aluna)
0 Komentar