Review Film Potrait of a Beauty (2008)

 

Review Potrait of a Beauty (2008)

Potret of a Beauty (Original title: Mi-in-do) | 2008| 1h 48m
Genre : Drama, Romance| Negara: Korea Selatan
Director: Yun-su Jeon | Writers: Su-ryeon Han, Yun-su Jeon
Pemeran: Kim Gyu-ri, Kim Yeong-ho, Kim Nam-gil
IMDB: 6.3
My Rate : 8/10

Yun Jeong, harus berpura-pura menjadi laki-laki demi meneruskan tradisi keluarganya untuk menjadi pelukis kerajaan setelah kakaknya memutuskan mengakhiri hidupnya.

Peringatan:

Mengandung adegan seks, ketelanjangan, bunuh diri, dan kekerasan

Sinopsis:

Yun Jeong (Kim Gyu-Ri) merupakan anak perempuan dari keluarga pelukis kerajaan. Yun Jeong memiliki bakat dalam dunia lukis, tidak seperti kakaknya, Yun Bok. Namun, ayahnya tidak mengetahui hal tersebut dan mengira semua lukisan yang dilihatnya merupakan hasil karya Yun Bok. Yun Bok yang merasa mempermalukan keluarga di hadapan pelukis lainnya, mengambil keputusan tragis dengan menghabisi dirinya sendiri.

Review Potrait of a Beauty (2008)

Kematian Yun Bok membuat semua rahasia terbongkar. Ayahnya amat kecewa akan kepergian Yun Bok dan memutuskan Yun Jeong harus meneruskan tradisi keluarga dengan cara menyamar menjadi Yun Bok. Yun Jeong tidak dapat menolak dan harus berpura-pura menjadi seorang laki-laki sepanjang hidupnya.

Saat berkelana dengan gurunya, Kim Hong Do (Kim Young-Ho), untuk belajar melukis, Yun Jeong bertemu dengan Kang Mu (KimNam Gil) yang merupakan penjual cermin. Pertemuan tidak sengaja mereka membuat hubungan mereka menjadi dekat. Kang Mu membantu Yun Jeong untuk menemukan objek-objek yang dapat menjadi inspirasi lukisannya. Namun, peristiwa tidak terduga terjadi yang membuat identitas Yun Jeong terbongkar.


Review Potrait of a Beauty (2008)

Setelah mengetahui identitas asli Yun Jeong, Kang Mu mulai memperlakukan Yun Jeong selayaknya memperlakukan seorang wanita. Yun Jeong pun merasa bahwa hanya dihadapan Kang Mu dirinya dapat menunjukkan sisi yang sebenarnya. Secara tidak sadar, perasaan cinta mulai muncul di antara mereka.

Hong Do tidak menyukai kedekatan Kang Mu dan Yun Jeong. Rasa curiga mulai muncul di dalam hatinya. Kekacauan mulai terjadi. Akankah Yun Jeong dapat menjadi dirinya secara utuh?

Ulasan:

Film Potrait of a Beauty diadaptasi dari Novel Fiksi tahun 2007 "The Painter of The Wind" karangan Jung Myeong Kee. Novel ini merupakan hasil imajinasi penulis atas seorang pelukis bernama Yun Bok Shin. Yun Bok Shin merupakan pelukis yang hidup pada abad ke-18 yang terkenal dengan lukisannya yang erotis dan satir. Novel ini juga pernah dibuat menjadi drama yang memiliki 20 episode dengan judul The Painter od Wind (2008/SBS).

Ide cerita yang disajikan amat menarik. Pemilihan judul dirasa dapat menggambarkan isi dari film ini secara keseluruhan dan dapat memberikan makna yang beragam. Yun Jeong yang saat itu sedang mencari jati dirinya dalam dunia lukis, amat tertarik dengan keindahan dari tubuh wanita. Sehingga dirinya sering melukis peristiwa yang mungkin lebih dianggap sebagai lukisan erotis. Namun, sebenarnya dirinya seakan ingin mengungkapkan rahasia yang selama ini dipendamnya, jati dirinya sebagai seorang wanita. Yun Jeong merasa melalui lukisan dirinya bisa menunjukkan secara nyata bentuk dari keindahan tersebut.

Cerita disajikan secara sistematis dan membuat penonton mudah memahami tiap adegan. Meski terdapat beberapa adegan flashback ke masa lalu, tetapi hal tersebut tidak membuat penonton menjadi bingung. Segala aspek seperti intro, konflik, dan akhir cerita benar - benar disajikan dengan baik. Bagian akhir cerita disajikan dengan estetik dan filosofis.

Pemilihan sound dilakukan dengan apik dan sesuai dengan tiap adegan. Meski bahasa yang digunakan adalah bahasa formal, tetapi tidak membuat film ini memiliki kesan kaku. Penggunaan kostum juga disesuaikan dengan keadaan pada masa tersebut. Pengambilan gambar dan pencahayaan juga dilakukan dengan baik.

Tiap tokoh memiliki kisahnya masing - masing dan tidak saling tumpang tindih. Dengan kisah yang cukup mengharukan dari para tokohnya, perasaan itu dapat tersampaikan dengan baik kepada Penonton. Ditambah dengan akting para pemain yang amat baik dan natural membuat perasaan tersebut makin terasa.

Hanya saja, terdapat banyak adegan yang bersifat eksplisit dan mengekspos bagian tubuh terutama wanita. Sehingga perlu diperhatikan bahwa mungkin tidak semua kalangan nyaman untuk menontonnya. 

Adegan yang mengesankan:  



Rasa cinta tumbuh antara Yun Jeong dan Kang Mu. Seakan dapat melepaskan beban yang selama ini ditopangnya, Yun Jeong menunjukkan rasa bahagia dan sisi asli dirinya dihadapan Kang Mu. Kebahagiaan tersebut terpancar dan dapat dirasakan penonton dengan penuh ketulusan. Terutama pada adegan dimana Yun Jeong melepaskan merpati yang ada di dalam sangkar. Hal ini menganalogikan dirinya yang melepaskan semua hal yang mengekangnya.

 

Dialog mengesankan:

"I can endure you insulting me, but I won't allow you to insult my work'


Ending:

Sad Ending.

 

Rekomendasi:

Worth to watch!

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar