Review Film Sampai Jadi Debu (2021)

 

Review Film Sampai Jadi Debu (2021)

Sampai Jadi Debu | 2021| 1h 30m
Genre : Drama | Negara: Indonesia
Director: Eman Pradipta | Writers: Anggoro Saronto
Pemeran: Cut Mini Theo, Wafda Saifan Lubis, Yasamin Jasem
IMDB: 7.6
My Rate : 10/10 

Kematian ayahnya dan penyakit Alzheimer yang diderita Ibunya membuat Damar berada dalam kebimbangan antara harus bertahan di kehidupannya atau kembali untuk bersama ibunya.

Peringatan:

-

Sinopsis Film Sampai Jadi Debu :

Damar (Wafda Saifan Lubis) merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara. Ayah dan Ibunya menetap di Solo. Kakak-kakaknya masih tinggal berdekatan dengan tempat tinggal orang tua mereka. Hanya Damar yang merantau cukup jauh di Jakarta. Damar juga bukan tipe anak yang sering mengunjungi orang tuanya, karena kesibukannya dirinya hanya sesekali mengunjungi mereka. 

Damar memiliki kekasih bernama Laras (Yasamin Jasem), tetapi hubungan keduanya sedang tidak baik. Sikap Damar yang acuh dan sulit dihubungi membuat Laras merasa tidak menjadi hal yang penting dalam hidup Damar. Sikap buruk ini yang membuat Damar merasa bersalah. Dirinya telah mengabaikan telepon dari Ayahnya dan kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi terakhir kali dengan ayahnya.

Review Film Sampai Jadi Debu (2021)

Damar pernah berjanji untuk mengantar ayahnya membeli wayang. Namun, janji itu belum sempat terpenuhi, sang ayah telah terlebih dahulu di panggil oleh Yang Maha Kuasa. Damar dilingkupi dengan rasa bersalah sejak hari itu, terlebih saat mereka akhirnya mengetahui bahwa sang Ibu (Cut Mini Theo) menderita penyakit Alzheimer. 

Awalnya mereka bersepakat untuk merawat sang Ibu secara bergantian, karena Damar tidak menyetujui jika rumah ibunya dijual mengingat Ibunya tidak pernah jauh dari rumah. Namun, pada prakteknya hal ini bukanlah hal yang mudah. Ibu mereka menghilang saat dibawa ke rumah kakak perempuannya yang membuat Damar berada dalam kebimbangan. 

Damar akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan menetap di Solo. Meninggalkan semua yang dibangunnya di perantauan termasuk meninggalkan kekasihnya, Laras. Demi dapat merawat Ibunya, meski hal itu bukan perkara yang mudah dilakukan. 

Akankah Damar dapat melewati semuanya dengan baik? 

Ulasan:

Film Sampai Jadi Debu ini diadaptasi dari lagu Banda Neira yang juga berjudul Sampai Jadi Debu. Sebenarnya lagu ini menceritakan bagaimana rasa cinta antar sepasang manusia yang amat dalam dan dianalogikan mereka akan bersama hingga mereka menjadi debu. Dalam film ini dapat kita lihat dari rasa cinta ibu Damar kepada Bapaknya. Meski menderita Alzheimer, tetapi yang tidak pernah dilupakan oleh Ibunya adalah rasa cintanya kepada Bapaknya. 

Review Film Sampai Jadi Debu (2021)

Film ini merupakan film tema keluarga yang ringan. Konflik yang disajikan tidak terlalu berat. Kita akan melihat interaksi yang cukup menyayat hati antara anak dan Ibu. Ditambah dengan pemilihan musik dan sound effect yang sesuai. Hal ini menambah dalamnya suasana dan emosi yang dibangun. Penonton dapat merasakan kesedihan yang ditampilkan dalam film tersebut. 

Teknik pengambilan gambar, pencahayaan, dan komposisi warna membantu untuk menampilkan suasana yang mellow dan juga estetik. Akting dari para pemain juga tidak diragukan lagi. Terlebih Cut Mini yang memang sudah ahli dalam bidangnya, memberikan akting yang tidak mengecewakan. Chemistry dengan Wafda yang berperan sebagai Damar pun terbangun dengan baik. 

Secara keseluruhan, film ini telah berhasil mengekspresikan dengan baik makna dari lagu yang dijadikan sebagai inspirasinya. Amat cocok untuk ditonton bersama dengan keluarga atau pasangan karena menyajikan kehangatan mengenai makna cinta dan kasih sayang. Kita dapat melihat berbagai makna dan bentuk kasih sayang dalam film ini.  

Adegan yang mengesankan:  

Review Film Sampai Jadi Debu (2021)

Ibu Damar mengajak Laras ke kamarnya dan disanalah dirinya menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Ayah Damar, serta bagaimana Ayah Damar menunjukkan cintanya kepadanya. Ibu Damar menyerahkan sebuah kain yang digunakannya saat menikah kepada Laras. Dirinya berharap Laras akan menikah dengan Damar dan dapat menjaga Damar dengan baik. 

Dalam adegan ini kita memahami, meski menderita Alzheimer tetapi ingatan indah yang tertanam dalam pikirannya tidak menghilang begitu saja.


Dialog mengesankan:

"Aku mau lanjutin ritual itu sama kamu, hingga akhir."

 

Ending:

Happy Ending.

 

Rekomendasi:

Must watch!

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar