Review Film Biola Tak Berdawai (2003)

 

Review Film Biola Tak Berdawai (2003)

Biola Tak Berdawai | 2003 | 1h 39m
Genre : Drama/Romance| Negara: Indonesia
Director: Sekar Ayu Asmara | Writers: Sekar Ayu Asmara
Pemeran: Ria Irawan, Nicholas Saputra, Jajang C. Noer
IMDB: 6
My Rate : 10/10

Renjani, yang mengabdikan jiwanya untuk merawat anak tunadaksa sebagai penebusan atas kesalahan masa lalu, bertemu dengan Bhisma, seorang pemain biola muda yang terpesona oleh keanggunannya.

Peringatan:

-

 

Sinopsis Biola Tak Berdawai:

Renjani (Ria Irawan) merupakan mantan penari balet. Dirinya memilih meninggalkan impiannya setelah kejadian traumatis yang dialaminya. Renjani kembali ke kampung halaman tempat kediaman neneknya. Dirinya mengubah rumah peninggalan neneknya menjadi sebuah rumah asuh bagi para anak tunadaksa. Dirinya dibantu oleh Mbak Wid (Jajang C. Noer) yang bertugas sebagai dokter. Mbak Wid juga memiliki masa lalu yang tidak kalah kelam dari Renjani.

Anak - anak yang dirawat di rumah tersebut tidak banyak yang memiliki umur panjang. Dewa, salah satu anak asuhnya yang memiliki kelainan pada otak, awalnya diperkirakan tidak akan berumur panjang. Namun, takdir berkata lain, Dewa masih bertahan hidup hingga umur 8 tahun. Sehingga, Dewa merupakan anak yang amat disayang oleh Renjani. Meski Mbak Wid selalu mengingatkan untuk tidak terlalu melekat karena tidak pernah ada yang tahu jika sewaktu - waktu mereka kehilangan.

Suatu hari, Dewa tidak sengaja membuka kotak perlengkapan balet milik Renjani. Renjani pun memperlihatkan tariannya kepada Dewa dengan iringan musik. Dewa yang biasanya tidak menunjukkan respon apapun terhadap sekitar, tiba - tiba mengangkat kepalanya. Hal ini membuat Renjani begitu bahagia. Renjani berpikir terapi musik mungkin dapat membuat Dewa menunjukkan kemajuan.

Sebuah perhelatan musik diadakan di kota tersebut. Empat orang pemain biola akan menampilkan sebuah pertunjukan yang menarik. Renjani pun membawa Dewa untuk menonton pertunjukan tersebut. Di tempat itulah Renjani bertemu dengan Bhisma (Nicholas Saputra), salah satu pemain Biola yang kemudian jatuh cinta kepadanya.

Renjani ragu dengan perasaan Bhisma terhadapnya. Renjani tidak gampang menerima kehadiran Bhisma dan membuka hatinya. Sebab umur Bhisma yang jauh lebih muda darinya dan juga masa lalu kelam yang di simpan rapat oleh Renjani. Semua itu, membuat Renjani memaksa Bhisma untuk menjauh.

Akankah kisah cinta antara mereka akan berhasil?

 

Ulasan:

Film Biola Tak Berdawai memiliki ide cerita yang amat menarik. Pemilihan musik dan sound efek juga amat baik dan orisinil. Pengambilan gambar dan komposisi warna juga amat baik. Pemilihan warna membuat film ini terkesan klasik dengan nuansa romantis yang kental. Membuat film ini cukup berkesan.

Akting dari para pemain pun tidak perlu diragukan lagi. Akting tersajikan dengan baik dan natural, baik dari dialog maupun ekspresi dari para pemain. Meski bahasa yang digunakan cukup baku, tetapi tidak membuat film ini menjadi kaku.

Meski film ini telah disajikan secara amat baik, tetapi terdapat bagian yang mungkin sulit untuk dicerna oleh para penonton. Tokoh Mbak Wid digambarkan sebagai seorang pembaca tarot yang menjelaskan kehidupan dengan analogi - analogi cerita. Bagi para penonton yang tidak mengetahui cerita tersebut, mungkin akan sulit memahami maksud dari dialog yang disampaikan oleh Tokoh Mbak Wid.

Secara keseluruhan, film ini amat menarik untuk ditonton.

 

Adegan yang mengesankan:  

Spoiler alert. Kematian Renjani menjadi suatu berita yang amat mengejutkan bagi Bhisma. Namun, hal pertama yang dikhawatirkan Bhisma adalah keberadaan Dewa. Dimana Dewa merupakan anak kesayangan dari Renjani. Bhisma memeluk erat Dewa dan menumpahkan segala kesedihannya.

Dalam adegan ini kita dapat merasakan besarnya rasa cinta Bhisma terhadap Renjani dan Dewa.  

 

Dialog mengesankan:

"Jangan biarkan masa lalumu, menghalangi masa depanmu."

 

Ending:

Sad Ending

 

Rekomendasi:

Must watch.

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar