Virgin
| 2004 | 1h 54m
Genre : Drama | Negara: Indonesia
Director: Hanny Saputra | Writers: Aramantono
Pemeran:
Laudya Cynthia Bella, Ardina Rasti, Angie Virgin
IMDB: 5.4
My Rate : 8/10
Biyan yang berusaha menjaga keperawanannya di tengah lingkungan dan pertemanan yang tidak lagi memperdulikan hal tersebut dihadapkan pada dilema yang memaksa dia melepaskannya demi menyelamatkan kedua temannya, Stella dan Katie.
Peringatan:
Terdapat adegan kata-kata kasar, kekerasan, seks dunia malam,
rokok, minuman keras, dan bunuh diri
Sinopsis Virgin:
Biyan (Laudya Cynthia Bella) remaja SMA yang memiliki dua orang sahabat karib yaitu Stella (Ardina Rasti) dan Katie (Angie Virgin). Stella merupakan anak orang kaya, seorang politikus sukses, sayangnya dirinya kekurangan kasih sayang yang membuatnya terjebak dalam pergaulan bebas. Angie hidup secara pas - pasan dan ingin sekali bisa hidup seperti teman - temannya. Sedangkan Biyan berasal dari keluarga yang tidak bahagia dimana ayahnya merupakan tukang selingkuh dan membuat ibunya depresi.
Katie memutuskan untuk menjual keperawanannya dan menjadi seorang tuna susila untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Katie dibantu oleh Stella yang telah terlebih dahulu terjun ke dunia tersebut. Biyan meski tidak terlalu menyetujui hal tersebut, dirinya juga tidak dapat melarang kedua temannya. Namun, Biyan tetap berusaha untuk menjaga keperawanannya.
Stella yang amat ingin menjadi seorang artis, memutuskan untuk ikut serta dalam casting film. Aktingnya yang belum maksimal membuat dirinya gagal untuk mendapatkan peran. Namun, dirinya tidak mengetahui bahwa Biyan yang memang menyukai dunia seni, sastra, dan peran mendapatkan peran tersebut. Biyan memutuskan untuk tidak memberitahu Stella dan menolak tawaran itu.
Permasalahan pun muncul yang membuat persahabatan mereka sedikit goyah. Stella marah kepada Katie yang menganggap dirinya tidak berbakat. Katie yang khawatir hamil karena salah satu pelanggannya tidak sengaja keluar di dalam. Stella pun marah kepada Biyan yang menolak tawaran akting sehingga membuat Luna, teman yang tidak mereka sukai, mendapatkan peran tersebut. Namun, pertengkaran tersebut membuat persahabatan mereka makin erat.
Permasalahan besar muncul saat mobil yang mereka pinjam dari seorang mafia, hilang. Mereka pun harus berupaya untuk mencari uang demi mengganti mobil tersebut. Biyan pun dihadapkan pada dilema untuk menjual keperawanannya.
Akankah Biyan tetap bisa bertahan?
Ulasan Virgin:
Virgin mengangkat tema dan ide cerita yang cukup berani pada masa itu. Dimana seks masih menjadi suatu hal yang tabu untuk dibicarakan. Namun, sutradara berani untuk mengangkat tema tersebut di permukaan dan memperlihatkan bahwa pergaulan bebas itu memang ada dan terjadi di sekitar kita. Hanya saja banyak orang yang menutup mata mengenai hal tersebut.
Cerita disajikan secara sistematis dan mudah untuk dipahami. Pembangunan karakter masing - masing tokoh juga dilakukan dengan baik. Meski cerita kadang - kadang terasa seperti patah dan berpindah dengan kurang mulus, sehingga cerita kurang mengalir.
Pengambilan gambar, pergerakan kamera, dan komposisi warna cukup baik. Pemilihan soundtrack dan musik juga sesuai dengan tiap adegannya. Hal itu membuat film ini menyajikan tampilan sajian yang enak untuk ditonton.
Akting dari para pemain juga amat baik. Pemeran utama dan pendukung memerankan perannya sesuai dengan porsinya. Film ini adalah film pertama yang membuat saya jatuh cinta dengan akting Laudya Cynthia Bella. Ekspresi dan penghayatan yang ditunjukkannya melalui tokoh Biyan cukup baik.
Terdapat beberapa adegan yang dirasa kurang masuk akal, seperti saat guru sastra masuk dengan tiba-tiba dan melakukan performa di kelas. Selain itu, sekolah tempat mereka bersekolah seakan kurang peduli dengan para muridnya, karena banyak sekali anak bermasalah di tempat tersebut. Ditambah lagi cerita yang seakan berputar dengan tokoh yang sama, seakan dunia hanya berisi mereka saja.
Sebelumnya film ini begitu memukau saat ditonton pada jamannya. Namun, saat mencoba menonton ulang di jaman yang berbeda, sensasi cringe sedikit terasa dari adegannya. Terutama saat adegan dimana Maryx ulang tahun, dimana Biyan tiba - tiba menyanyi di atas meja untuk menenangkan keributan yang terjadi. Kalau di dunia nyata mungkin kita akan berpikir "apa sih, orang ini aneh tiba - tiba nyanyi." hehehe Atau saat Biyan menulis di dalam buku hariannya, karena menggunakan bahasa gaul jadi seakan sedikit aneh didengar.
Secara
keseluruhan film ini menarik untuk ditonton terutama bagi para remaja dan orang
tua. Film ini dapat menjadi peringatan tentang dunia yang mungkin tidak terlalu
diperdulikan. Serta bahaya yang dapat diperoleh dalam dunia tersebut.
Adegan yang mengesankan:
Stella yang kecewa dengan para sahabatnya memutuskan untuk mengurung diri di rumahnya. Biyan dan Katie berusaha untuk mengembalikan semangat Stella. Secara tidak sengaja mereka memiliki cara yang sama yaitu memberikan informasi mengenai casting iklan yang ada di koran.
Dari adegan
ini kita dapat melihat bahwa dalam persahabatan pastinya akan ada pertengkaran
dan perselisihan. Namun, jika persahabatan tersebut tulus dilakukan. Pastinya
dalam lubuk hati tidak ada satupun yang ingin melukai satu sama lain.
Dialog mengesankan:
"Gw nggak mau ngelepas virgin gw."
Ending:
Happy Ending
Rekomendasi:
Worth to watch
(Aluna)
0 Komentar