13 Going on 30 | 2004 | 1h 38m
Genre : Romance/Comedy | Negara: US
Director: Gary Winick | Writers: Josh Goldsmith, Cathy Yuspa
Pemeran: Jennifer Garner, Mark Ruffalo, Judy Greer
IMDB: 6.3
My Rate : 9/10
Jenna yang memasuki umur 13 tahun, terbangun dalam versi dirinya yang berumur 30 tahun dengan segala pencapaian dan kesuksesannya. Namun, Jenna tidak menyadari segala kesuksesannya datang bersama dengan berbagai masalah yang pelik lainnya.
Peringatan:
Terdapat adegan sensual, kata-kata kasar,
dan kekerasan
Sinopsis :
Jenna Rink (Christa B. Allen), remaja 13 tahun yang tidak terlalu popular di sekolahnya berkeinginan untuk menjadi bagian dari Six Chicks, sekelompok remaja terkenal yang dipimpin oleh Lucy 'Tom-Tom'. Jenna mengundang mereka untuk menghadiri ulang tahunnya. Lucy dan gengnya bersedia hadir asalkan Jenna mengerjakan tugas mereka. Meskipun Matty (Sean Marquette), sahabatnya, tidak terlalu menyukai hal tersebut, tetapi Matty tidak dapat berbuat apa-apa.
Pada hari ulang tahun, Matty menghadiahi Jenna rumah-rumahan yang dibuatnya sendiri. Tidak lupa Matty menaburkan 'serbuk ajaib' yang dipercaya dapat mengabulkan semua permintaan. Kebahagiaan itu tidak bertahan lama, Jenna langsung menyembunyikan hadiah Matty dalam lemari dan mulai mengabaikan Matty saat Lucy dan teman - temannya hadir.
Lucy yang merasa pestanya sedikit membosankan, mengusulkan permainan seven minutes in heaven kepada Jenna. Jenna diminta untuk masuk ke dalam lemari sambil menutup matanya. Lucy mengatakan bahwa teman pria yang disukai Jenna akan masuk ke dalam lemari tersebut. Jenna tidak mengetahui bahwa itu hanya tipu muslihat Lucy untuk bisa kabur dengan membawa tugas mereka. Lucy juga menipu Matty dan mengatakan Jenna menunggu Matty di dalam lemari.
Kesalahpahaman terjadi di antara Matty dan Jenna. Jenna mengurung diri di dalam lemari dan tidak sengaja terkena serbuk ajaib. Jenna terbangun dalam tubuhnya yang dewasa berumur 30 tahun. Jenna (Jennifer Garner) dikejutkan dengan pencapaian yang membuat bangga. Jenna menjadi editor di majalah kesukaannya, mendapatkan pacar pria tampan, dan juga menjadi bagian dari Six Chick. Hanya saja, ternyata hubungannya dengan Matty tidak seperti bayangannya.
Apakah masa depan berjalan sesuai dengan
yang diharapkannya?
Ulasan :
13 Going on 30 memiliki ide cerita yang cukup menarik. Banyak dikalangan kita yang merasa kehidupan orang dewasa terlihat lebih menarik. Bahkan banyak juga yang berpikir dengan menjadi dewasa, semua masalah yang kita hadapi akan lebih mudah diatasi. Meski pada nyatanya, kehidupan dewasa menawarkan kesulitan yang lebih rumit dari bayangan kita. Pesan ini yang akan kita dapat saat menonton film ini.
Penyajian cerita dilakukan dengan sistematis dan mudah dipahami. Pembangunan pondasi cerita, konflik, dan penyelesaian dilakukan dengan cukup baik. Cerita cukup ringan untuk ditonton dan juga menghibur. Terdapat beberapa adegan yang menyentuh hati dan juga adegan yang menggelitik. Beberapa masalah yang timbul memiliki proporsi yang pas dan tidak saling tumpang tindih. Meski terdapat beberapa hal yang masih bisa dioptimalkan terutama untuk bagian penyelesaian.
Spoiler alert. Bagian penyelesaian dirasa kurang memuaskan karena hanya berfokus pada hubungan Jenna dan Matty. Tidak ada penjelasan lebih tentang kehidupan Jenna, seperti apakah mengambil jalan karir yang sama, apakah memiliki kesuksesan yang sama, dll. Penonton hanya melihat hubungan Jenna dan Matty berakhir dengan baik. Hal ini amat disayangkan, karena cerita sebelumnya berfokus pada 'kehidupan impian Jenna' dengan segala ambisi dan kesuksesannya. Harusnya tetap diperlihatkan dengan kesuksesan yang diperolehnya di masa depan sesuai dengan versinya, bukan hanya keberhasilan hubungannya dengan Matty.
Pemilihan pemain dirasa dilakukan dengan cukup baik. Penonton dapat melihat kemiripan dari para tokoh saat kecil dan dewasa. Jennifer Garner juga menunjukkan akting yang baik untuk memperlihatkan segala tingkah dan pola pikir 'remaja' yang terjebak dalam tubuh orang dewasa. Akting dari para pemain pendukung juga amat baik dan chemistry juga terlihat cukup baik.
Pemilihan musik dan sound effect dilakukan
dengan baik dan sesuai di tiap adegannya. Make up dan pakaian yang digunakan
juga amat menarik. Secara keseluruhan, film ini cukup menghibur dan cocok untuk
masuk dalam daftar re-watch di akhir pekan.
Adegan yang mengesankan:
Jenna kembali ke rumah masa kecilnya dan mendapati rumahnya dalam keadaan kosong karena orang tuanya yang berlibur. Dirinya lalu masuk ke dalam lemari tempat dia terakhir kali berada sebelum terbangun menjadi dewasa. Dalam adegan ini, Jenna terlihat begitu sedih dan beberapa kali membenturkan dirinya berharap dapat kembali ke masa kecil dahulu.
Anak-anak melihat 'dewasa' menjadi suatu hal yang amat menjanjikan dan
bersinar. Namun, dalam menjalaninya bukan perkara mudah. Mungkin ada sedikit
penyesalan yang terjadi saat bayangan dan harapan tentang kedewasaan tersebut
berbeda dengan yang ada dalam pikiran kita.
Dialog mengesankan:
"If hadn't have made them (the mistake) I wouldn't have learned how to make things right."
Ending:
Happy Ending
Rekomendasi:
Must Watch
(Aluna)
0 Komentar