Review Film Secret: Untold Melody (2025)

 

Review Film Secret: Untold Melody (2025)

Secret: Untold Melody | 2025 | 1h 43m
Genre : Music/Romance | Negara: South Korea
Director: Seo You-min | Writers: Seo Yoo-Min, Yoo Seung-Hee
Pemeran: Do Kyung-soo, Won Jin-ah, Shin Ye-eun
IMDB: 7.3
My Rate : 8/10

Pertemuan Yujun dan Jeong-A membawa perubahan yang cukup besar dalam hidup mereka. Alunan musik menumbuhkan rasa cinta antara mereka, meski sebuah rahasia hampir menghancurkan semuanya.

 

Sinopsis :

Yujun (Do Kyung Soo) kembali ke Korea setelah gagal dalam pertandingan piano yang disebabkan oleh cidera yang di deritanya. Yujun pun kembali menempuh pendidikan musik di sekolah dimana ayahnya pun menjadi pengajar di sekolah tersebut. In Hee (Shin Ye-Eun), salah satu mahasiswi di sekolah tersebut, mengajak Yujun berkeliling hingga mereka berhenti di gedung tua tempat para pianis berlatih. Yujun pun mencoba untuk melihat - lihat ke dalam gedung tersebut.

Alunan piano terdengar dari salah satu ruangan, di tempat itulah Yujun pertama kali bertemu dengan Jeong-A (Won Jin-A), wanita misterius yang akan membawa perubahan dalam hidupnya. Jeong-A ternyata berada di kelas yang sama dengan Yujun. Interaksi antara mereka pun semakin sering yang menimbulkan bunga - bunga cinta antara keduanya. Namun, Jeong-A sering kali tidak masuk sekolah dan tidak memiliki ponsel untuk dapat dihubungi. Hal ini membuat Yujun pun kesulitan untuk menghubunginya.

Yujun yang sebelumnya trauma dan menghindar untuk bermain piano, menemukan kecintaannya kembali terhadap piano akibat Jeong-A. Yujun lebih sering memainkan piano yang membuat sang ayah menjadi bahagia melihatnya. Ayahnya memberikan tiket konser kepada Yujun dan Yujun berencana untuk mengajak Jeong-A untuk menonton bersama. Namun, di hari yang ditunggu, Jeong-A tidak juga muncul. Yujun pun merasakan kekecewaan yang mendalam.

Akankah hubungan mereka akan berakhir dengan baik?

 

Ulasan :

Secret: Untold Melody merupakan adaptasi atau remake dari Film Taiwan berjudul Secret (2007). Memiliki inti jalan cerita yang serupa, tetapi terdapat beberapa penyesuaian dan plot yang berbeda dengan film terdahulu. Beberapa perbedaan seperti latar belakang tokoh utama baik Yujun atau Jeong-A, karakter dari para tokoh seperti ayah Yujun dan teman - temannya, tambahan plot tentang Ibu Yujun yang pianis, Yujun yang mencari keberadaan Jeong-A dengan pergi ke kemahasiswaan, dan beberapa detail kecil lainnya. Beberapa perbedaan plot tersebut ada yang menguatkan cerita tetapi juga ada yang dirasa tidak diperlukan.

Plot tentang Ibu Yujun bisa menjadi tambahan yang baik, tetapi tidak diolah dengan cukup baik karena hanya ditampilkan sekilas dan seperti tanpa makna. Interaksi antara In Hee dan Yujun juga tidak banyak ditampilkan yang membuat penonton sulit menangkap proses tumbuhnya rasa suka dan kesalahpahaman antara In Hee dan Yujun. Scene ayahnya juga terlalu banyak yang sebenarnya juga tidak terlalu memberi makna.

Terdapat beberapa Plot yang tambahan yang memberikan makna. Latar belakang Yujun kembali ke Korea cukup memberikan makna penting yang tidak hanya menjadi tambahan semata. Penambahan kisah dramatis di menjelang akhir cerita yang mungkin tidak ditemukan di film pertama. Meski endingnya mungkin akan lebih baik berhenti saat mereka bertemu, rasanya hal itu akan memberikan makna yang lebih dalam kepada penonton setelah adegan intens yang disajikan sebelumnya.

Akting dari para pemain sebenarnya sudah cukup baik. Sayangnya, chemistry antara tokoh utama tidak tertampilkan dengan baik. Romantisme yang harusnya muncul kurang sampai ke penonton dan terkesan datar. Tidak ada kejadian - kejadian yang bermakna dan membekas di interaksi tersebut. Selain itu, cerita dan transisi adegan seakan kurang mengalir dan patah. Seakan banyak cerita yang ingin ditampilkan dengan mengejar waktu tayang yang terbatas.

Pastinya akan ada penyesuaian dari film yang pertama dibuat tahun 2007 dengan film yang dibuat pada tahun 2024, serta juga penyesuaian dengan budaya Korea. Latar Belakang waktu yang lebih di-modernisasi terlihat dari penggunaan perangkat mobile yang lebih canggih, latar tempat yang lebih modern, sedikit bertolak belakang dengan penggunaan warna yang lebih dominan coklat yang memberikan kesan lampau. Selain itu,  dengan perubahan latar waktu tersebut, penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang digunakan rasanya menjadi sedikit kurang sesuai. Hal ini membuat latar belakang waktu menjadi sedikit kabur.

Meski demikian, pencahayaan yang ditampilkan cukup baik. Dengan memberikan kesan dreamy dan romantis di beberapa adegan. Teknik pengambilan gambar dan pergerakan kamera juga baik, sehingga dapat menangkap momen - momen dan detail - detail yang penting. Pemilihan lagu dan musikalisasinya juga tidak kalah dengan film utamanya dan masih memukau penonton.

Sedikit kekurangan lainnya, dari penggunaan make up dan wardrobe. Perbedaan waktu yang cukup besar, tidak terlihat terutama untuk tokoh ayah Yujun dan Ibu Jeong-A. Harusnya rentang waktu 20 tahun akan memberikan perbedaan yang cukup signifikan dari penampilan seseorang, tetapi hal tersebut tidak terlihat.

Sebenarnya secara keseluruhan, banyak hal yang dirasa berbeda. Namun, artikel ini tidak akan menjabarkan satu persatu perbedaan tersebut. Silahkan dapat menonton film Secret (2007) untuk dapat membandingkan. Hanya saja, walaupun film ini telah disajikan dengan cukup baik, tetapi masih belum sesuai dengan ekspektasi. Film ini dirasa belum bisa melebihi film utamanya terutama untuk membuat penonton tergugah dengan cerita yang menyayat hati.

 

Adegan yang mengesankan:  


Review Film Secret: Untold Melody (2025)

Saat Yujun melakukan perlombaan piano untuk mendapatkan partitur musik. Dalam adegan ini diperlihatkan kemampuan permainan piano yang cukup intens. Sebagai penikmat musik, mungkin akan merasa bahwa adegan yang ditampilkan cukup memukau dan meninggalkan kesan.

 

Dialog mengesankan:

"Bertemu denganmu adalah keajaiban."

 

Ending:

Plotwist - Happy Ending

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar