Review Film Catatan Si Boy 2 (1988)

 

Review Film Catatan Si Boy 2 (1988)

Catatan Si Boy 2 | 1988 | 1h 32m
Genre :Drama/Romance | Negara: Indonesia
Director: Nasri Cheppy| Writers: Zettira Zara
Pemeran: Onky Alexander, Venna Melinda, Meriam Bellina, dkk
IMDB: 6.3
My Rate : 8/10

Vera kembali memasuki kehidupan Boy, tetapi saat ini Boy harus dihadapkan pada dilema perasaan cinta segitiga yang melibatkan Priska yang merupakan sahabat Vera dan juga sepupu Emon, sahabatnya Boy.

 

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, sensual, kata - kata kasar, rokok, dan alkohol

 
Sinopsis :

Boy (Onky Alexander) kembali galau dengan perasaannya setelah kepergian Nuke kembali ke luar negeri. Boy pun menjalani hari - harinya tanpa cinta. Meski beberapa wanita mendekatinya, tetapi dirinya tidak mau terjebak dalam rasa cinta semu.

Di sisi lain, Vera (Meriam Bellina) yang sebelumnya pergi ke LA setelah putus dari Boy, kembali ke Indonesia. Dirinya kembali bersama dengan temannya, Priska (Venna Melinda). Tak disangka, ternyata Priska adalah Saudara Emon (Didi Petet), sahabat Boy.

Emon yang merasa sedih melihat Boy yang sendirian, mengenalkan Priska kepada Boy. Boy pun merasakan ketertarikan kepada Priska yang terlihat cantik dan menawan. Mereka pun beberapa kali pergi bersama hingga Boy mengantarkan Priska ke Bandung.

Vera yang telah berdamai dengan perasaannya memutuskan untuk kembali kuliah di Jakarta. Pertemuan antara Boy dan Vera pun tak dapat terindahkan. Perasaan cinta Boy pun kembali muncul apalagi melihat Vera yang terlihat makin cantik. Akhirnya mereka pun kembali menjalin hubungan romantis.

Priska yang tidak mengetahui bahwa Boy telah berpacaran dengan Vera masih mencoba untuk mencari perhatian dan mendekati Boy. Boy pun tidak enak untuk menolak interaksi dengan Vera karena statusnya sebagai saudara Emon. Namun, permasalahan muncul setelah Priska dan Vera bertemu saat pertandingan rally yang dilakukan oleh Boy. Vera mulai curiga melihat interaksi antara Priska dan Boy, terlebih reaksi yang ditunjukkan Priska saat Vera memberitahukan hubungannya dengan Boy.

Akankah hubungan Boy dan Vera kembali kandas?

 

Ulasan :

Catatan Si Boy 2 memiliki ide cerita yang masih sama dengan Catatan Si Boy (1987) yaitu seputar kisah cinta Boy. Penonton wajib menonton sekuel pertama terlebih dahulu agar mengetahui cerita sebelumnya. Meski mungkin jika langsung menonton sekuel kedua pun tidak apa, tetapi sayang seperti kurang mengetahui cerita secara keseluruhan.

Di akhir cerita Catatan Si Boy pertama, kita melihat Boy yang kembali menjalin hubungan dengan Nuke. Namun, sekuel kedua ini di luar prediksi dimana sebelum menonton film ini, saya memprediksi bahwa kisah Boy dan Nuke akan kembali ke permukaan dan menjadi ide cerita utama. Prediksi tersebut ternyata salah, malah kisah Vera yang sebelumnya berakhir kembali menjadi cerita utama.

Dibandingkan dengan film pertama, film kedua ini dirasa disajikan dengan lebih baik. Pembangunan pondasi cerita dan karakter tokoh dilakukan dengan baik. Konflik yang disajikan juga lebih masuk akal dan meninggalkan bekas. Penyelesaian juga dilakukan dengan cukup baik meski terkesan terlalu terburu - buru.

Tokoh Emon yang di sekuel pertama tidak mendapat banyak spotlight, ternyata menarik perhatian penonton. Sehingga pada sekuel kedua ini, penonton akan lebih banyak melihat tingkah lucu Emon. Emon pun memiliki peran yang cukup penting dalam kisah yang disajikan. Tingkah lucu Emon juga membuat cerita menjadi lebih berwarna dan tidak membosankan.

Berbeda dengan sekuel pertama yang amat menunjukkan kemewahan. Dalam sekuel kedua ini tidak terlalu menonjolkan kemewahan meski kita tetap dapat melihat beberapa komponen yang menunjukkan status sosial dari tokohnya. Cerita dan adegan lebih banyak memperlihatkan interaksi dari para pemain.

Para pemain juga memperlihatkan akting yang memukau dengan menampilkan wajah tokoh baru yaitu Priska. Chemistry antar pemain lebih terasa. Pemilihan musik juga sesuai dan menambah suasana di tiap adegannya.

Sayangnya, kita masih menemukan beberapa wasted adegan. Sebagai contoh, saat Emon bertengkar dengan seorang di jalan yang membawa anjing. Rasanya adegan tersebut tidak terlalu penting untuk ditunjukkan karena tidak memiliki keterhubungan atau pengaruh apapun ke dalam cerita.

Secara keseluruhan, film ini cocok untuk kamu yang menyukai film - film lawas dengan tema romansa.

 

Adegan yang mengesankan:  

Boy harus melakukan perlombaan balap mobil dengan Emon sebagai navigatornya. Dengan kepribadiannya dan perasaannya yang takut selama berada di dalam mobil, Emon tetap berusaha keras untuk menjadi navigator yang baik. Dalam adegan ini kita melihat bahwa Emon mengesampingkan ketakutannya dan secara profesional menjalankan tugasnya yang akhirnya membuahkan hasil yang baik. Pada kenyataannya, seringkali ketakutan menghambat perjalanan kita untuk mencapai sesuatu. Hal ini yang harus kita perbaiki agar mendapatkan hasil yang baik.

 

 

Dialog mengesankan:

"Kenyataan memang sering berubah tanpa terduga."

 

Ending:

Happy Ending

 

Rekomendasi:

Worth to Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar