Janji Joni | 2005 | 1h 23m
Genre : Adventure/Comedy/Drama/Romance
| Negara: Indonesia
Director: Joko Anwar | Writers: Joko Anwar
Pemeran: Nicholas Saputra, Mariana Renata, Rachel Maryam Sayidina
IMDB: 7.6
My Rate : 9/10
Joni berjanji untuk dapat mengantarkan rol film tepat waktu demi berkenalan dengan gadis yang ditemuinya di bioskop, tetapi kejadian demi kejadian tak terduga muncul dan memberikan kesulitan tersendiri bagi Joni untuk memenuhi janji tersebut.
Peringatan:
Terdapat adegan kekerasan, rokok, dan kata
- kata kasar
Sinopsis :
Joni (Nicholas Saputra) merupakan pengantar rol film di bioskop. Tugasnya cukup penting karena akan berpengaruh pada jam tayang dan putar film di bioskop. Selama ini dirinya memiliki rekam jejak yang baik dan tidak pernah terlambat dalam pengantaran.
Suatu hari, Joni tidak sengaja bertemu dengan Angelique (Mariana Renata) yang ingin menonton bersama dengan pacarnya. Joni merasa tertarik dan mencoba berkenalan dengan Angelique. Namun, Angelique memberikan syarat bahwa dirinya akan memberitahukan namanya, jika Joni berhasil memastikan film yang ditontonnya tidak terputus. Joni pun berusaha dengan keras agar tetap tepat waktu dalam pengantaran.
Ternyata kejadian demi kejadian menghambat Joni untuk dapat mengantarkan rol terakhir ke bioskop tempat Angelique menonton. Joni harus mengalami kejadian motornya dicuri, membantu proses persalinan istri dari supir taksi yang ditumpanginya, menjadi artis figuran dalam film, dan bahkan rol filmnya pun menjadi korban pencurian dari Voni dan rekannya. Joni pun harus berjuang untuk mendapatkan rol filmnya kembali.
Akankah Joni berhasil menepati janjinya
kepada Angelique?
Ulasan :
Janji Joni merupakan film debutan pertama Joko Anwar sebagai seorang sutradara. Film ini memiliki ide yang cukup menarik dan penyajian yang unik. Film berdurasi kurang dari 90 menit ini berhasil menyajikan cerita yang padat dengan penuh dengan hal tidak terduga hanya untuk satu latar waktu saja. Selain itu juga menyajikan beberapa artis ternama sebagai pemeran pendukung/cameo bukan suatu hal yang mudah.
Akting dari para pemain terutama Nicholas Saputra sebagai tokoh utama benar - benar terlihat totalitasnya. Akting dari para pemeran pendukung juga tidak kalah bagusnya. Setiap tokoh melakukan perannya dengan baik dan tidak kaku. Terlihat juga chemistry dari masing - masing pemain tercipta dengan apik.
Pembangunan pondasi cerita dilakukan dengan amat baik melalui narasi dari tokoh utama. Konflik yang dimunculkan dengan segala intriknya menjadi sajian yang juga cukup menarik. Lika - liku yang dialami tokoh utama, membuat film ini tidak membosankan. Penyelesaian cerita pun dilakukan dengan amat baik, sederhana tetapi cukup mengesankan.
Alur cerita disajikan dengan sistematis dan mengalir. Pemilihan lagu dan musik di tiap adegan juga sesuai dan mendukung suasana. Uniknya lagi, tiap tokoh di dalam film tersebut ternyata memiliki keterkaitan satu sama lain yang mungkin tidak tertebak oleh penonton. Kelebihannya pembangunan keterhubungan tersebut tidak terkesan dipaksakan atau aneh. Malah menjadi sisi unik yang menarik.
Menyajikan beragam cerita dalam satu plot waktu (satu hari yang sama) bukan perkara mudah. Biasanya cerita dalam film menceritakan kisah tokoh dalam beberapa kurun waktu, sehingga bisa banyak kisah yang ditampilkan. Namun, Joko Anwar berhasil melakukan tugasnya dengan cukup baik dengan menyajikan kejadian yang sederhana, singkat, dan padat.
Meski Joko Anwar berhasil menunjukkan jalan
cerita dan kejadian yang menarik. Namun, terdapat sedikit celah kekurangan
terkait dengan logika cerita. Di awal film, dijelaskan logika terkait dengan
pengantaran rol film dimana masing - masing film terdiri dari 6 rol film. 2 rol
film akan di putar di masing - masing bioskop, sedangkan Joni akan membawa 2
rol film lainnya untuk di tukar dan memastikan diterima tepat waktu di masing -
masing bioskop agar film tidak terputus.
Kelemahan yang mungkin kurang diperhatikan, meski diberitahukan nama dari 2
bioskop tersebut yaitu Metropole dan Cinema 41. Namun, tidak dijelaskan dengan
pasti lokasi dari masing - masing tempat dan durasi waktu tempuh antar
keduanya. Padahal hal ini sebenarnya merupakan unsur penting untuk
kemasukakalan dari cerita.
Secara Logika, misalkan film berdurasi 120 menit dibagi menjadi 6 rol dimana masing - masing berdurasi 20 menit. Berarti selama 2 rol film diputar di Metropole Cinema, Joni hanya memiliki waktu 40 menit untuk mengambil 2 rol lainnya di Cinema41 dan kemudian kembali ke Metropole Cinema agar film yang sedang diputar tidak terputus. Namun, dengan segala kejadian yang dialaminya dalam perjalanan, hal tersebut menjadi tidak masuk akal.
Keselarasan timeline waktu sedikit menjadi buram. Tidak ada keselarasan antara waktu tempuh dan waktu putar di bioskop. Terlebih terlihat jarak antar bioskop tidak dekat, karena harus ditempuh dengan taksi, berlari, dan lainnya.
Mengesampingkan hal tersebut, film ini
tetap layak untuk ditonton karena cerita yang menarik dan akting yang menawan.
Bisa menjadi salah satu film yang menghibur untuk ditonton dan tidak
membosankan untuk ditonton berkali - kali.
Adegan yang mengesankan:
Joni berbincang dengan Angelique tentang sejarah pekerjaan di dalam keluarganya yang berkaitan dengan antar mengantar. Dalam perbincangan ini, kita dapat melihat pekerjaan sederhana terkait dengan dunia pengantaran ternyata dapat dilihat dari sisi yang berbeda. Pekerjaan tersebut ternyata memiliki filosofi yang cukup mendalam.
Dari adegan ini, pesan yang dapat kita ambil adalah bahwa setiap
pekerjaan memiliki perannya masing - masing dalam masyarakat. Sehingga tidak
patut rasanya jika kita menilai dan memandang pekerjaan tertentu secara sebelah
mata.
Dialog mengesankan:
"Pekerjaan paling baik adalah pekerjaan dimana lu bisa nikmatin pekerjaan itu"
Ending:
Happy Ending
Rekomendasi:
Must Watch
(Aluna)
0 Komentar