Tentang Dia| 2005 | 1h 45m
Genre : Drama | Negara: Indonesia
Director: Rudy Soedjarwo | Writers: Melly Goeslaw, Titien Wattimena
Pemeran: Adinia Wirasti, Sigi Wimala, Fauzi Baadila
IMDB: 6.7
My Rate : 7/10
Gadis yang belum bisa terlepas dari trauma masa lalunya yang dikhianati kekasih dan sahabatnya sendiri, bertemu dengan Rudi, wanita yang membuatnya merasa nyaman dan menemukan kembali makna kebahagiaan dalam hidup.
Peringatan:
Terdapat adegan sensual, kekerasan, dan
kata - kata kasar
Sinopsis :
Gadis (Sigi Wimala) memiliki trauma di percintaan dimana kekasih dan sahabatnya mengkhianatinya. Sejak saat itu, Gadis menjadi sosok yang pendiam dan tidak bahagia. Randu (Fauzi Baadila) mencoba segala cara untuk menghibur Gadis. Randu memiliki perasaan terhadap Gadis, tetapi Gadis tidak pernah menganggapnya lebih dari seorang teman terutama dengan citra Randu sebagai seorang playboy.
Suatu hari, wanita yang menyukai Randu melabrak Gadis dan membuka kembali luka lama dari kenangan trauma yang dialami Gadis. Gadis yang dalam keadaan kalut tidak sengaja menabrak seorang wanita dengan mobilnya. Wanita tersebut adalah Rudi (Adinia Wirasti), seorang karyawan di warung pecel lele milik Bos Dibyo.
Awalnya Rudi menunjukkan sikap tidak bersahabat kepada Gadis. Namun, lama kelamaan mereka pun menjadi dekat satu sama lain. Gadis merasa bahagia saat berada di sekitar Rudi. Dirinya pun menjadi jarang ke kampus dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan Rudi. Randu pun merasa kebingungan atas perubahan dari sikap Gadis.
Perhatian yang diberikan Rudi kepada Gadis menimbulkan kesalahpahaman di dalam pikiran Gadis. Gadis mengira Rudi memiliki perasaan lebih dari sekedar teman kepadanya. Kesalahpahaman tersebut akhirnya menimbulkan pertengkaran yang cukup besar antar keduanya.
Akankah hubungan Gadis dan Rudi akan baik -
baik saja?
Ulasan :
Tentang Dia diadaptasi dari cerpen karangan Melly Goeslow dengan judul yang sama. Ide cerita dari film ini cukup unik dan berani, dimana sedikit menyerempet tema LGBT. Apalagi jika hanya melihat poster film tersebut, tetapi cerita melebihi bayangan penonton.
Topik yang diangkat dalam film ini adalah bagaimana kita berdamai dengan trauma masa lalu yang mengganggu. Setiap tokohnya memiliki traumanya masing - masing. Gadis yang dikecewakan pacarnya, Rudi yang kehilangan adiknya, dan Randu yang terjebak dalam zona friendship. Setiap permasalahan disajikan dengan apik dan proposional.
Akting dari para pemain cukup baik, meski tidak ada yang istimewa. Pembangunan pondasi cerita dan latar belakang tokoh cukup baik. Hanya saja konflik dan penyelesaian di rasa kurang mengesankan. Chemistry dari para pemain kurang berasa dan dialog dirasa sedikit kaku. Masih banyak hal yang bisa dioptimalkan lagi untuk membangun sebuah cerita yang menarik.
Pemilihan musik dan soundtrack cukup baik menambah suasana di tiap adegannya. Kekurangan yang sedikit mengganggu ada pakaian dan make up yang dikenakan. Rudi yang terlihat seperti hanya mengenakan pakaian yang itu - itu saja. Gadis dengan model rambutnya yang sedikit mengganggu dan pakaiannya yang sering kali mungkin tidak sengaja memperlihatkan bagian tubuh yang tidak seharusnya.
Secara keseluruhan cerita dari film ini
cukup menarik, tetapi terdapat beberapa sisi yang mungkin masih bisa di
optimalkan.
Adegan yang mengesankan:
Rudi mengambil kotak yang berisikan kenangan masa lalu Gadis dan mantan kekasihnya. Rudi pun membakar isi kotak tersebut di hadapan Gadis. Dirinya ingin agar Gadis bisa beranjak dari masa lalu dan tidak lagi bersedih karenanya.
Sering kali kita menyimpan luka dan terus merasakan sakit atas luka
tersebut. Bukan karena tidak bisa sembuh, tetapi kita belum siap untuk
melepaskan segala kenangan untuk bisa sembuh. Butuh paksaan agar kita dapat
beranjak dari masa lalu tersebut dan sadar akan berharganya kehidupan.
Dialog mengesankan:
"Kalau ternyata kita cuma punya hari ini dan besok belum tentu ada, gimana?"
Ending:
Sad Ending
Rekomendasi:
Worth to Watch
(Aluna)
0 Komentar