Review Film Grave of The Fireflies (1988)

 

Review Film Grave of The Fireflies (1988)

Grave of The Fireflies (Original Title: 火垂るの墓) | 1988 | 1h 28m
Genre : Adult Animation/Anime/Hand-drawn Animation/Period Drama/Animation/Drama/War | Negara: Japan
Director: Isao Takahata | Writers: Akiyuki Nosaka, Isao Takahata
Pemeran: Tsutomu Tatsumi, Ayano Shiraishi, Akemi Yamaguchi
IMDB: 8.5
My Rate : 10/10

Seita dan Setsuko harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah peperangan yang terjadi di Jepang dengan keterbatasan yang mereka miliki setelah kematian ibunya dan diusir secara tidak langsung dari rumah bibinya.

Peringatan:

Terdapat adegan kekerasan, kata - kata kasar

 

Sinopsis :

Peperangan terjadi di Kobe, Jepang. Seluruh warga mulai mengungsi ke shelter karena akan adanya serangan bom udara dari pesawat musuh. Seita, Setsuko, dan Ibunya pun menjadi bagian dari para pengungsi tersebut.

Ibunya terlebih dahulu pergi ke shelter meninggalkan Seita dan Setsuko sendiri. Sebab Seita masih harus menyembunyikan beberapa persediaan makanan yang mereka miliki. Ibunya pun memiliki kesehatan jantung yang buruk sehingga memang harus pergi mengamankan diri terlebih dahulu.

Serangan bom pun mulai berjatuhan, Seita berlari menyelamatkan diri sambil menggendong Setsuko dengan erat. Warga - warga mulai berhamburan ketakutan. Di tengah kericuhan tersebut, mereka berusaha untuk bisa mencari ibu mereka.

Seita mendapatkan kabar bahwa ibunya terluka parah. Seita menyembunyikan berita tersebut dari adiknya, sebab dirinya tidak ingin adiknya merasa sedih. Seita mengirimkan adiknya ke bibinya 'saudara dari pihak ayahnya', sementara dirinya pergi membawa ibunya ke rumah sakit.

Seita pun akhirnya kembali dengan membawa abu dari Ibunya yang telah meninggal. Mereka pun tinggal bersama dengan sang bibi dan keluarganya Seita kemudian kembali ke rumahnya untuk mengambil persediaan makanan dan barang - barang yang disembunyikannya. Semua barang tersebut diberikan kepada sang bibi, kecuali sekaleng permen yang disimpannya untuk Setsuko.

Beberapa hari berlalu, Bibinya mulai menunjukkan perubahan sikap pada mereka. Sebab bibinya menganggap bahwa Seita tidak memberikan kontribusi apapun pada keluarga mereka. Padahal nasi yang mereka makan sebenarnya berasal dari penjualan barang - barang yang dibawa Seita.

Setelah beberapa kali mendapat sindiran dan perlakuan tidak baik. Seita pun membawa Setsuko untuk pindah ke sebuah gua pinggir sungai. Mereka pun mencoba untuk tinggal baik disana. Hingga suatu ketika Setsuko jatuh sakit karena kekurangan nutrisi. Seita pun berusaha keras untuk bisa membuat Setsuko sembuh.

Akankah mereka dapat bertahan hidup?

 

Ulasan :

Film Grave of The Fireflies berdasarkan cerita singkat semi-autobiography yang dibuat tahun 1967 karangan Akiyuki Nosaka. Cerita ini mengangkat tema peperangan yang saat itu pernah melanda Jepang dengan menitikberatkan pada cerita korban peperangan. Berbeda dengan film peperangan yang mungkin memfokuskan pada ketegangan konflik, film ini lebih menyoroti tentang kemanusiaan yang sering kali terabaikan.

Ide cerita disajikan dengan amat baik. Penonton dapat merasakan ketegangan yang terjadi dan perasaan yang dirasakan oleh tokohnya. Banyak adegan - adegan yang menyentuh yang membuat hati terenyuh.

Cerita disajikan dengan sistematis dan mudah untuk dipahami. Meski alur yang digunakan adalah alur lambat, tetapi film dirasa tidak membosankan. Penonton seakan dapat masuk ke dalam tiap adegannya.

Pembangunan pondasi cerita, konflik, dan penyelesaian dilakukan dengan baik. Tema yang diangkat pun relate dengan yang sering kita lihat di masyarakat yaitu tentang kemanusiaan. Beberapa adegan menunjukkan betapa mirisnya kehidupan setelah peperangan.

Animasi disajikan dengan amat baik dan halus. Gambar mengalir dengan baik. Selain itu, untuk kualitas film animasi yang dibuat pada tahun 1988, ini merupakan film dengan kualitas yang amat baik. Ditambah dengan pengisi suara yang berhasil mepresentasikan tokohnya dengan baik.

Pemilihan sound effect dan musik juga dilakukan dengan amat baik. Hal ini menjadi satu kesatuan yang membuat film menjadi memukau. Secara keseluruhan, film ini merupakan film yang amat direkomendasikan untuk ditonton. 

 
Adegan yang mengesankan:  

Setsuko mengubur kunang - kunang yang telah mati dan mengatakan kepada Seita bahwa dirinya mengetahui mengenai berita kematian Ibunya dari sang Bibi. Padahal selama ini, Seita berusaha keras untuk menyembunyikan hal tersebut dari Setsuko. Seita dan Setsuko pun menangis tersedu - sedu.

Dalam adegan ini kita melihat bahwa Seita merasa kaget tetapi juga seakan beban dipundaknya selama ini sedikit menghilang melalui tangisannya yang pecah. Kesedihan yang selama ini disembunyikan dapat diluapkan olehnya. Setsuko juga menunjukkan kedewasaannya dalam menerima berita itu meski dengan umurnya yang masih amat muda.

 

Dialog mengesankan:

"I'm the only one she has!"

 

Ending:

Happy Ending

 

Rekomendasi:

Must Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar