Review Film The Holiday (2006)

 

Review Film The Holiday (2006)

The Holiday | 2006 | 2h 16m
Genre : Romantic Comedy | Negara: US
Director: Nancy Meyers | Writers: Nancy Meyers
Pemeran: Kate Winslet, Cameron Diaz, Jude Law, dkk
IMDB: 7.0
My Rate : 9/10

Amanda dan Iris memutuskan bertukar rumah demi dapat mengobati sakit hati yang mereka rasakan karena pasangan masing - masing dan tidak menyadari bahwa keputusan tersebut akan membawa mereka pada cinta sesungguhnya.

Peringatan:

Terdapat adegan sensual, seks, kata - kata kasar, dan alkohol

 

Sinopsis :

Iris (Kate Winslet) bekerja sebagai kolumnis di sebuah majalah dan memiliki hubungan dengan Jasper, rekan kerjanya di majalah tersebut. Mereka sebelumnya pernah menjalin hubungan, tetapi berakhir dengan penghianatan yang dilakukan Jasper. Namun, Iris seakan masih belum bisa melepaskan perasaan tersebut dan merasa bahwa Jasper masih merasakan perasaan yang sama. Hingga pengumuman penting tentang pertunangan Jasper benar - benar membuatnya hancur.

Amanda (Cameron Diaz) yang merupakan pemilik dari perusahaan Trailer Film di LA juga mengalami penghianatan yang dilakukan oleh kekasihnya. Amanda pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Kekasihnya beralasan bahwa Amanda tidak 'berperasaan' yang membuatnya sulit untuk menjalani hubungan tersebut. Amanda memiliki trauma di masa lalu yang membuatnya seakan 'mati rasa' dan tidak pernah menangis.

Amanda yang sebenarnya terluka merasa frustasi karena tidak dapat meluapkan perasaannya dengan baik. Amanda pun mencari jalan lain dan berpikir bahwa berlibur ke tempat yang cukup jauh akan membantunya untuk menjadi sedikit tenang. Amanda pun tidak sengaja melihat postingan mengenai rumah Iris di website liburan.

Iris yang sedang menghabiskan malam harinya dengan menangis dan bahkan mencoba untuk membunuh dirinya dengan menghirup gas, dikejutkan dengan pesan yang diterimanya dari Amanda. Iris mengiklankan rumahnya untuk dijadikan sebagai tempat liburan dengan syarat pertukaran rumah. Sehingga Amanda akan tinggal di rumah Iris dan sebaliknya. Mereka pun sepakat untuk melakukan hal tersebut. 

Iris sangat bahagia saat tinggal di rumah Amanda yang begitu besar dan modern. Sedangkan Amanda sedikit merasa kesulitan dengan rumah Iris yang amat beda dari rumahnya yang nyaman. Saat Amanda ingin memutuskan untuk kembali ke LA lebih cepat dirinya bertemu dengan Graham (Jude Law), kakak Iris yang membuatnya menetap lebih lama. Sedangkan Iris juga bertemu dengan orang - orang baru yang membuat hidupnya lebih berwarna seperti tetangganya yang mantan sutradara film dan Miles (Jack Black), seorang komposer musik film.

Akankah mereka dapat menyembuhkan lukanya masing - masing?

 

Ulasan :

The Holiday memiliki ide cerita yang cukup menarik. Hanya saja, pertukaran rumah mungkin bukan sesuatu yang cukup familiar dilakukan. Jika memang ini hanya sebuah imajinasi cerita, maka terdapat beberapa hal yang menjadi tidak masuk akal.

Pertukaran rumah membawa banyak sekali risiko, terutama dengan keamanan. Amanda dan Iris yang tidak pernah sekalipun bertemu dalam serah terima rumah menjadi suatu hal yang tidak masuk akal. Bagaimana Amanda dan Iris masing - masing mendapatkan kunci untuk masuk ke dalam rumah. Bahkan mereka tidak memiliki perjanjian seperti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan digunakan di dalam rumah tersebut.

Ketidak masuk akalan lainnya saat Amanda yang baru pertama kali bertemu dengan Graham mempersilahkan Graham masuk dengan gampangnya. Dirinya tidak mengkonfirmasi atau memastikan dengan Iris mengenai status dari Graham. Begitu juga dengan sebaliknya, saat Iris tidak mengkonfirmasi mengenai Miles kepada Amanda. Meski Iris melakukan konfirmasi -yang tidak diperlihatkan dalam adegan- kepada karyawan Amanda.

Penonton juga menemukan suatu 'kebetulan' yang rasanya hanya ditemukan di dalam sebuah film, yaitu saat semua tokoh secara tidak sengaja bekerja di lapangan pekerjaan yang hampir serupa. Seakan sebuah rencana Tuhan yang begitu sempurna.

Kelebihan dari film ini dimana para tokoh memiliki cerita masing - masing yang unik. Cerita disajikan secara sistematis dengan pembangunan latar belakang cerita dan tokoh yang baik. Hal ini membuat pondasi cerita menjadi cukup kuat. Penonton pun menjadi mudah untuk memahami jalan cerita.

Pembangunan konflik juga dilakukan dengan cukup baik. Penonton dapat melihat perkembangan karakter dari masing - masing tokohnya. Penyelesaian juga dilakukan dengan amat baik, meski beberapa kritikus mengatakan bahwa cerita mudah ditebak sejak awal. Meski demikian penyajian cerita tetap menjadi suatu yang menarik.

Sayangnya, penyelesaian masih sedikit meninggalkan tanda tanya dan masalah yang belum terpecahkan. Mengenai permasalahan 'jarak' yang menjadi penghalang cerita mereka. Hal tersebut seakan diabaikan dan tidak terjawab, meski mendekati akhir itu menjadi suatu permasalahan yang diangkat ke permukaan. Terutama menjadi masalah pada hubungan Amanda dan Graham.

Secara keseluruhan, film ini cukup ringan dan cocok untuk ditonton bagi kamu yang menyukai cerita romantis yang unik.

 

Adegan yang mengesankan:  

Amanda yang baru saja bertemu dengan anak - anak Graham langsung memiliki keterikatan yang unik. Mereka menghabiskan waktu bersama di dalam tenda yang ada di kamar anak - anak tersebut. Dengan berbagai percakapan yang menghangatkan hati.

 
Dialog mengesankan:

"Maybe the best ever"

 

Ending:

Happy ending

 
Rekomendasi:

Must Watch

 

(Aluna)

 


Posting Komentar

0 Komentar