Red Eye | 2005 | 1h 25m
Genre : Psychological Thriller/Thriller
| Negara: US
Director: Wes Craven | Writers: Carl Ellsworth, Dan Foos
Pemeran: Rachel McAdams, Cillian Murphy, Brian Cox, dkk
IMDB: 6.4
My Rate : 7/10
Lisa tidak menyangka pertemuannya dengan Jackson dalam penerbangannya ke Miami akan membuat dia terjebak dalam konspirasi teroris yang berencana melakukan pembunuhan pada United States Deputy Secretary of Homeland Security dan juga mempertaruhkan keselamatan ayahnya.
Peringatan:
Terdapat adegan kekerasan dan kata-kata
kasar.
Sinopsis :
Lisa (Rachel McAdams) secara tidak sengaja bertemu dengan Jackson (Cillian Murphy) dalam penerbangannya ke Miami setelah menghadiri pemakaman neneknya. Dengan sikap Jackson yang ramah membuat Lisa merasa nyaman untuk berinteraksi dengannya. Terlebih saat mengetahui bahwa Jackson ternyata duduk bersebelahan dengannya di dalam pesawat.
Perasaan senang tersebut langsung berubah seketika setelah Jackson mengungkapkan identitas diri yang sebenarnya. Jackson adalah seorang teroris yang memiliki misi untuk membunuh Keefe dan keluarganya. Keefe merupakan politisi yang menginap di hotel tempat Lisa bekerja.
Lisa memiliki posisi manajerial di hotel tersebut. Jackson meminta Lisa menggunakan kuasanya untuk memindahkan kamar yang akan ditempati oleh Keefe ke kamar yang diinginkan. Agar komplotan teroris dapat dengan mudah membunuhnya. Permintaan itu disertai dengan ancaman atas nyawa dari ayah Lisa.
Lisa tidak bisa melakukan banyak hal karena posisi mereka yang berada di dalam pesawat. Lisa berusaha meminta bantuan dari para pramugari. Namun, Jackson dapat dengan mudah memanipulasi sehingga tidak ada kecurigaan atas mereka.
Lisa mencoba banyak cara untuk mengulur waktu dan mencari pertolongan. Namun, tidak ada satupun yang berhasil dilakukannya. Alhasil mau tidak mau dia harus menghubungi pegawainya yang berada di hotel untuk dapat memindahkan kamar yang akan ditempati Keefe.
Kesempatan mulai terlihat saat pesawat akan
mendarat. Lisa menusukkan ballpoint ke tenggorokan Jackson dan mencoba untuk
melarikan diri. Apakah Lisa berhasil berkejaran dengan waktu demi menghentikan
aksi teroris yang akan terjadi?
Ulasan :
Red Eye memiliki ide cerita yang cukup menarik dengan mengangkat tema teroris dan politik. Meski tidak diperlihatkan secara detail dan mendalam, tetapi dirasa cukup untuk membangun latar belakang cerita. Ketegangan cerita juga disajikan dengan cukup baik.
Pembangunan karakter dan latar belakang tokoh dilakukan dengan cukup baik. Transisi dari intro ke konflik juga cukup baik. Penyelesaian konflik juga cukup menarik. Namun demikian, beberapa dialog dan adegan dirasa kurang optimal.
Banyak dialog yang dirasa sia - sia dan sedikit membuat karakter tokoh menjadi 'tidak masuk akal'. Jackson yang merupakan seorang pembunuh berdarah dingin terlalu banyak melakukan percakapan yang sifatnya 'personal'. Jika percakapan itu dilakukan sebelum pengungkapan identitas mungkin itu menjadi masuk akal karena sebagai cara Jackson untuk dekat dengan Lisa. Namun, banyak juga percakapan yang terjadi setelah Jackson mengungkapkan identitasnya.
Ditambah lagi Lisa yang sedang dalam kondisi tertekan, seakan mencoba 'memanipulasi' Jackson dengan 'menyentuh perasaannya'. Mengapa ini dirasa kurang masuk akal? Sebab Jackson adalah seorang teroris yang pastinya tidak akan mungkin mudah tersentuh dan berubah pikiran hanya karena omongan seseorang kepadanya.
Karakter yang juga terlihat menyebalkan dan tidak masuk akal adalah pramugari yang tidak sensitif. Bagaimana seorang pramugari tidak menaruh curiga dengan perilaku Lisa yang jelas terlihat ketakutan. Bahkan seorang anak kecil yang menolong Lisa saja tahu bahwa Lisa sedang dalam masalah.
Mengesampingkan semua itu, cerita tetap
disajikan dengan cukup baik dan masih bisa dinikmati. Terutama saat
pertarungan antara Lisa dan Jackson yang
begitu menegangkan. Untuk kamu pecinta thriller bisa memasukkan film ini dalam
daftar tontonan.
Adegan yang mengesankan:
Meski di tengah desakan dan ancaman, Lisa tetap mengutamakan keselamatan
ayahnya. Dirinya pun berusaha untuk menelepon ayahnya untuk mengetahui keadaan
ayahnya. Dalam adegan ini kita melihat bagaimana Lisa, meski diawal dirinya
banyak mengeluh tentang perhatian dari ayahnya, tetapi ayahnya tetap menjadi
orang terpenting dalam hidupnya.
Dialog mengesankan:
"He doesn't make a move unless I say so."
Ending:
Happy Ending
Rekomendasi:
Worth to Watch
(Aluna)
0 Komentar